Presiden Joko Widodo Sebut Banyak Kota Menjadi Macet Akibat Terlambat Membangun Transportasi Publik

30 Maret 2023, 18:00 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja (Flyover Pasupati) Kota Bandung macet panjang, Sabtu 11 Februari 2023 sore. /NETIZEN PRFM

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa negara ini terlambat dalam hal pembangunan transportasi publik.

Kata dia, hal ini mengakibatkan banyak kota terdampak macet yang berkepanjangan karena sebagian besar warga memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut pada saat peresmian Pengoperasian Jalur Kereta Api Lintas Makassar - Parepare Antar Maros Barru dan Depo KA Maros di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Yana Mulyana Sayangkan Batalnya Piala Dunia U-20 Karena Bikin Pemain Timnas Kecewa

"Akhirnya seperti yang sekarang kita lihat, karena keterlambatan membangun transportasi massal baik untuk penumpang maupun barang, semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi. Akhirnya, macet di semua kota sekarang ini", tutur Jokowi.

Ia juga menuturkan bahwa semua pulau-pulau di negara ini terlambat dalam hal pembangunan transportasi publik. Padahal transportasi publik itu sendiri sangat penting untuk menghubungkan antar provinsi, kota dan kabupaten.

"Hampir di semua pulau besar kemudian di kota-kota utamanya ibu kota kita ini terlambat dalam membangun transportasi publik, transportasi massal, utamanya, terlambat," ucapnya.

Baca Juga: Daftar 7 Kapolda yang Dimutasi Kapolri, Termasuk Jawa Barat dan Polda Metro Jaya

Menurutnya, transportasi publik yang paling dasar untuk dibangun adalah kereta api.

Lantas Presiden Joko Widodo meminta pembangunan kereta api di Sulawesi untuk meminimalisir warga menggunakan kendaraan pribadi guna menyetop kemacetan yang berkepanjangan.

"Pada saat saya perintah, sudah kita fokus dulu apakah di Kalimantan atau di Sulawesi, diputuskan di Sulawesi. Karena kalau tidak, semua orang nanti naik mobil pribadi. Tidak ada yang mau menggunakan transportasi massal," imbuhnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler