Indonesia Diminta Bersiap Untuk Hadapi Mutasi Virus Baru di Awal Tahun 2023

24 Agustus 2022, 09:15 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di dampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan pandemi Covid-19. /Sumber : Sekretariat Kabinet/

PRFMNEWS - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh warga Indonesia untuk bersiap-siap dan mewaspadai terjadinya mutasi virus yang diprediksi bakal terjadi pada sekitar tiga bulan awal tahun 2023.

Ia mengatakan bahwa pasti akan ada varian virus baru yang akan timbul, sehingga membuat Indonesia harus bersiap-siap.

“Pasti akan ada varian baru, pasti akan timbul varian baru. Karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini, membuat Indonesia harus siap-siap,” kata Budi dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, pada Selasa 22 Agustus 2022, seperti yang dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Baca Juga: 8 Wilayah ini Masih Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan, Ada Jabar dan Banten, Simak Informasinya!

Alasan Indonesia harus bersiap ini karena menurut Budi hal ini adalah situasi secara global.

Selain itu, sejumlah negara di Eropa dan Amerika sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan.

Budi menyebutkan bahwa tercatat kasus konfirmasi positif harian di Eropa atau Amerika sudah mencapai 100 ribu kasus per harinya.

Kemudian di Negara Jepang telah tembus sebanyak 200 ribu kasus per hari.

Lalu untuk alasan lainnya Budi menjelaskan bahwa dari peningkatan kewaspadaan adalah terjadinya mutasi virus dan lahirnya sub varian baru.

Baca Juga: 5 Resep Minuman Sehat yang Bisa Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes, Lengkap dengan Cara Membuatnya

Dia juga menambahkan telah terjadi kenaikan kasus positif merupakan akibat dari hadirnya sub varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di tengah-tengah masyarakat.

Meskipun Indonesia belum menghadapi gelombang baru COVID-19 karena proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau 2.000 unit per mililiter.

Namun menurut Budi ini tidak menutup kemungkinan bahwa kasus positif akan meledak sewaktu-waktu karena mutasi virus yang akan terus terjadi.

“Boleh dibilang pada saat gelombang BA.4, BA.5 masuk, kita tidak terganggu sama sekali. Kasusnya sekarang ujiannya adalah enam bulan lagi,” kata Budi.

Budi mengatakan bahwa Indonesia menjadi sedikit dari negara lain yang berhasil melampaui gelombang sub varian BA.4 dan BA.5.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Hari kedua Kejuaraan Dunia Badminton 2022, 5 Wakil Indonesia Maju ke Babak Selanjutnya

Oleh sebab itu, Budi meminta agar semua bekerja sama agar Indonesia tak lagi menghadapi gelombang-gelombang COVID-19 selanjutnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar imunitas masyarakat tetap setinggi sekarang yang diimbangi dengan laju vaksinasi COVID-19 tetap gencar seperti saat ini. sehingga kejadian infeksi dapat ditekan, ujarnya.

Bila Indonesia berhasil menjaga kondisi baik seperti sekarang ini maka di masa depan, dia menyatakan Indonesia

Kemungkinan dapat menjadi salah satu negara terbaik yang mampu menangani pandemi 12 bulan berturut-turut.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler