4 Bentuk Kerja Sama Indonesia dan Korea Selatan Dalam Pengembangan IKN Nusantara

30 Juli 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi desain Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. /Instagram.com/@nyoman_nuarta.

PRFMNEWS - Ada empat fokus kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan ada sejumlah kerjasama konkrit yang telah dan akan dilakukan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup juga Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT).

"Kementerian PUPR telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan dan MOLIT sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bentuk kerja samanya yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian Barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya," kata Menteri Basuki dikutip prfmnews.id dari laman Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Pembangunan IKN Akan Melibatkan Warga Lokal

Kemudian, lanjutnya, kini juga sedang dilakukan feasibility study untuk Semarang Smart Water System. Menteri Basuki mengungkapkan empat bentuk kerja sama konkrit, khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.

"Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Pembangunan IKN Nusantara Dimulai Agustus 2022

Kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.

Kerjasama ketiga adalah pembangunan smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan.

"Kerja sama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun," katanya.

Baca Juga: Proses Asesmen ASN yang Akan Dikirim ke IKN Dimulai Pada Tahun 2022 ini

Menurutnya, ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut.

Terkahir, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan akan dibangun immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.

Baca Juga: Jembatan Pulau Balang Kalimantan Timur Rampung, Akses Menuju IKN Nusantara Makin Mudah dan Cepat

"Kita ingin melindungi bekantan, fauna, dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility study-nya untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design-nya, sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler