Jemaah yang Bawa Air Zamzam Berkurang, Tapi Tetap Ada Temuan Jemaah Bawa Tas Kabin Berlebih

19 Juli 2022, 07:30 WIB
Jemaah memeriksa tas bawaannya saat akan pulang ke Tanah Air. /Moh Arief Gunawan/Pikiran Rakyat

PRFMNEWS - Jemaah haji yang membawa air zamzam di dalam tas bagasi dan kabin semakin berkurang. Hal itu karena jemaah sudah semakin memahami dan mematuhi aturan penerbangan.

"Saya kira penemuan di kloter Solo (koper dipulangkan) itu sebenarnya pelajaran berharga. Bahwa apapun yang dimasukkan ke dalam koper kaitan dengan air zamzam pasti akan dikeluarkan. termasuk benda-benda yang dilarang," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat, di Bandara Jeddah, Senin (18/7/2022).

Meskipun begitu, masih ada sebagian jemaah yang membawa tas kabin lebih dari satu. Saat ditertibkan, hal itu sempat mengundang protes jemaah.

Tim PPIH Arab Saudi, menurut Arsad, akan terus melakukan sosialiasi dan informasi lebih intens kepada jemaah agar saat kepulangan hanya membawa tas yang telah ditentukan.

Baca Juga: Kabar Baik! Arab Saudi Mulai Buka Visa untuk Ibadah Umrah

“Kami jelaskan, saat pulang, jemaah hanya diperbolehkan bawa tas koper, tas tangan dan tas paspor. Koper maksimal 32 kg dan tas kabin makasimal 7 kg, dan tas paspor saja,” kata Arsad.

Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini meminta agar PPIH Makkah dan Madinah tetap mensosialisasikan hal tersebut.

“Saya akan coba sampaikan kawan-kawan di Makkah dan Madinah bahwa jemaah hanya diperkenankan membawa tiga tas saja," ujarnya.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua akan mulai bergerak menuju Madinah pada 21 Juli 2022.

Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Kasus Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang

Mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi), sebelum pulang ke Tanah Air.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 2022 Arsad Hidayat menjelaskan, panitia daerah kerja (Daker) Madinah sudah siap menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua. Mereka sudah menempati pos dan sektornya masing-masing.

“Ada tiga sektor yang kita siapkan. Hotel-hotel sudah terjadwal seluruhnya. Kemudian komunikasi dengan maktab/markaz dan transportasi juga sudah dilakukan agar di hari H nanti tidak ada kendala,” Kata Arsad.

Terkait akomodasi jemaah, Arsad menjelaskan bahwa ada perbedaan antara di Mekah dan Madinah. Jika di Mekah, panitia cukup longgar dalam menentukan besaran ukuran, hal tersebut tidak berlaku di Madinah.

Baca Juga: Kuota Haji untuk Indonesia Berpeluang Ditambah Tahun Depan

Di Madinah, pihak Baladiyah telah menentukan kapasitas tempat tinggal jemaah. Hal itu dituangkan dalam surat tasreh. Jika dalam tasrih disebutkan per kamar harus diisi tiga jemaah, maka tidak boleh lebih. Jika ternyata diisi hanya dua jemaah, tetap harus bayar dengan harga tiga jemaah.

“Madinah harus sesuai dengan ketentuan yang ditentukan pihak Baladiyah. Sehingga jika terkesan agak sempit, sebenarnya itu sudah sesuai ketentuan hotel yang resmi diterbitkan pihak pemerintah Arab Saudi,” ujar Arsad.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler