Peningkatan Covid-19 Bisa Terjadi Akibat Mobilitas Masyarakat Tinggi dan Kurang Efektifnya Vaksin

11 November 2021, 15:35 WIB
dr. Tirta /Instagram.com/dr.tirta

PRFMNEWS - Kenaikan Covid-19 bisa terjadi karena semakin tingginya mobilitas masyarakat yang saat ini level sudah semakin menurun.

Per tanggal 9 November 2021, kasus Covid-19 mencetak rekor terendah yaitu 244 dan kasus aktifnya menurun di bawah 10.000.

Tetapi anehnya, menurut dokter dan influncer dr. Tirta, Kemenko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa terjadi kenaikan kasus di 43 kabupaten. Hal tersebut bukan dilihat dari per kabupaten tapi dilihat dari grafik daerah.

Baca Juga: Prediksi Kasus Covid-19 Gelombang Ketiga, Apakah Akan Terjadi atau Tidak? Ini Kata dr. Tirta

“Ada statement pak Luhut, bisa di cek di sini, yang mengatakan bahwa ada kenaikan Covid di 43 Kota/kabupaten, terus orang akan bertanya loh kok bisa kasus tinggal dikit tapi tren kenaikan. Jadi dibandinginnya itu adalah dengan melihat grafik daerah,” kata dr. Tirta pada unggahan YouTube pribadinya pada hari ini Kamis 11 November 2021.

Peningkatan kasus Covid-19 bisa terjadi karena adanya mobilitas masyarakat yang tinggi. Karena mobilitas tinggi maka kasus pun bisa tinggi juga.

“Peningkatan kasus Covid-19 itu bisa terjadi kalo mobilitas semakin tinggi. Jadi semakin tinggi mobilitas ya semakin tinggi potensi untuk kenaikan angka Covid-19,” lanjut dr. Tirta.

Baca Juga: Acara Ngopi Bareng Diwarnai Aksi Para Pemotor Geber Knalpot Racing, Netizen: Nanti Dikeplak TNI Nangis Kabur

Perlu dipertanyakan juga kenaikan angka Covid-19 ini terjadi karena ada gejala berat, sedang, atau ringan dan apakah efektif vaksis Covid-19 di Indonesia.

“Apakah kenaikan angka Covid ini gejala berat, sedang, atau ringan? Karena tentu kalau misalkan kita liat perkembangan vaksin di sini, perkembangan vaksin di Indonesia sudah mencapai lebih dari 50 persen pada dosis pertama, dan sudah 79 juta orang di Indonesia mendapatkan full doses,” ujar dr. Tirta.

“Artinya seharusnya kalau fungsi vaksin bener, berarti mengurangi orang yang kena gejala berat,” lanjut dr. Tirta.

Baca Juga: Jelang Indonesia Badminton Festival, Beberapa Pemain Indonesia Turun Peringkat Rangking BWF Terbaru

Keefektifan vaksin untuk gejala berat, sedang, dan ringan yang bisa membuat kenaikan kasus Covid-19 juga masih dipertanyakan dan harus dijawab.

“Tetapi apakah semua gejala ringan atau berat, itu harus di jawab. Kalau ternyata naik tapi angkanya ringan berarti vaksin efektif, kalau naik tapi tingkat kepenuhan bed itu stabil berarti efektif. Kalau ternyata naik tapi rumah sakit penuh berarti memang gejalanya berat, ini juga harus dijawab,” pungkas dr. Tirta.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler