Uji Klinis Vaksin Rekombinan Anhui Dimulai di Bandung Hari Ini: Libatkan 2.000 Relawan

3 Maret 2021, 08:26 WIB
Foto: ilustrasi vaksin Covid-19 / pixabay/ torstensimon/


PRFMNEWS - Suntikan pertama uji klinis fase III Vaksin Rekombinan Covid-19 Anhui akan dimulai pada hari ini, Rabu 3 Maret 2021. Penyuntikan pada setiap relawan akan dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu satu bulan sekali.

Uji klinis Vaksin Rekombinan Covid-19 ini dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd yang merupakan produsen vaksin asal Tiongkok. Nama Anhui bukan pertama kali dikenal di Indonesia, salah satu produk yang sudah dihasilkan adalah vaksin meningitis yang sudah dipakai untuk jemaah haji dan umroh di Indonesia.

Peneliti utama uji klinis fase III vaksin rekombinan Covid-19 Anhui dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes. menuturkan, uji klinis fase III ini akan melibatkan 4.000 relawan di Bandung dan Jakarta. Khusus Bandung Raya akan dibutukan sekira 2.000 relawan.

Baca Juga: Mau Ikut Uji Klinis Vaksin Fase 3 Covid-19 Anhui? Daftar Via Link Berikut Ini

Baca Juga: Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Izin Investasi Miras pada Perpres 10 Tahun 2021

"Di Bandung raya ini kita uji seitar 2.000 relawan. Setelah masuk fase 3 ini Insyallah sudah aman dan kekebalannya muncul, jadi sekarang akan melihat efikasinya," ujar Rodman saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 3 Maret 2021.

Para relawan yang akan ikut uji klinis nantinya akan dipantau selama 6 hingga 12 bulan kedepan setelah suntikan dosis ke-3. Diharapkan efikasi vaksin rekombinan ini bisa di atas 50 persen sebagaimana standar minimal WHO.

Secara teori, vaksin rekombinan menimbulkan daya tahan tubuh lebih lama dibanding virus yang dimatikan. Sebagai contoh vaksin rekombinan Hepatitis B. Berdasarkan hasil penelitian, penyuntikan 3 kali vaksin tersebut akan memberikan kekebalan yang lebih lama.

Baca Juga: 200-an Warga Bandung Rasakan Pusing dan Bengkak Usai Divaksin, Dinkes Tegaskan Hal Itu Normal

Baca Juga: Sebagai Garda Terdepan, Ratusan TNI Kodam Siliwangi Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

"Akan dipantau selama 6 bulan, tapi total pemantauan 12 bulan, kemudian selama pemantauan sesuai dengan pedoman dari uji etik mereka akan dapatkan asuransi, perlindungan kesehatan, dan kompensasi atas waktu ikuti uji klinis," paparnya.

Rodman memaparkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd siap memproduksi kurang lebih 100 juta dosis vaksin rekombinan pada tahun ini setelah uji klinis selesai. Diharapkan vaksin dari Anhui ini bisa melengkapi kebutuhan pemerintah terkait vaksinasi Covid-19 bagi warga.

Uji klinis vaksin Anhui ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari komite etik RSHS dan BPOM serta terdaftar di Kemenkes.

Baca Juga: Ini Hal yang Sebabkan Anda Tidak Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud

Baca Juga: PT LIB Segera Survei ke GBLA: Kami Cari yang Paling Siap

"Kita tahu bahwa kebutuhan vaksin ini cukup tinggi, demand banyak, Anhui bukan untuk menyaingi, ini untuk melengkapi kebutuhan pemerintah akan vaksin Covid-19 bagi warga," tandasnya.

Berbeda dengan jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac, Anhui mengembangkan jenis vaksin rekombinan atau sub unit protein. Artinya, platform vaksin ini diambil dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikan ke tubuh manusia. Ini berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang diambil dari virus yang dimatikan.

Vaksin rekombinan Covid-19 Anhui sendiri sudah menjalani uji klinis fase I dengan mengikutsertakan 50 subyek penelitian dan uji klinis fase II dengan 900 subyek penelitian. Hasil dari dua uji klinis ini diklaim aman dan memberikan kekebalan yang tinggi.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler