Perawat Siap Divaksin Covid-19 Karena Negara Menjamin Keamanan dan Efikasinya

5 Januari 2021, 20:39 WIB
ILUSTRASI tenaga medis Covid-19.*/ /Yulius Satria Wijaya/ANTARA/ANTARA FOTO

PRFMNEWS - Tenaga kesehatan yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyatakan kesiapannya untuk mendapat vaksin Covid-19 tahap pertama.

Vaksinasi Covid-19 dari Sinovac direncakan mulai pada pertengahan Januari 2021, dan Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertamanya. Tenaga kesehatan pun termasuk dalam prioritas penerima vaksin.

Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah mengatakan, perawat siap menerima vaksin karena negara menjamin keamanan dan efikasinya. Terutama setelah BPOM menyatakan bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tidak Akan Terima Vaksin Sinovac, Kenapa?

Baca Juga: INFO ORANG HILANG : Pamit Berangkat Kerja ke Jakarta, Munadi Dinyatakan Hilang Sejak 3 Januari 2021

"Jadi para perawat sudah sangat siap mendapat vaksin pada gelombang pertama ini," ujar Harif saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Selasa 5 Desember 2020.

Harif meyakini vaksin akan mampu membuat daya tahan tubuh (imunitas) penerima lebih kuat untuk mencegah Covid-19 masuk.

Pasalnya, ia berkaca terhadap pengalaman vaksin-vaksin untuk penyakit lainnya seperti Polio, Campak dan sebagainya yang sukses.

"Sebagai bagian dari nakes, biasanya berpikir linear dengan ilmu kesehatannya. Pengalaman vaksin terdahulu itu efektif mencegah atau mengurangi angka kesakitan, mulai dari polio, campak, dan lain-lain," jelasnya.

Baca Juga: 23 Ribu Lebih Nakes di Bandung Diajukan Mendapat Vaksin pada Pertengahan Januari 2021

Ia juga mengungkapkan, setelah hampir satu tahun berada di tengah ketakutan pandemi Covid-19, para perawat punya harapan agar keamanan dan keselamatannya saat bekerja terjamin.

Maka vaksin Covid-19 bisa menjadi jawaban agar para tenaga kesehatan bisa melakukan tugas-tugasnya tanpa khawatir tertular.

"Kita perawat punya harapan dari hampir satu tahun pandemi, kita pingin keamanan kita lebih terjamin, keselamatan lebih terjamin, untuk melaksanakan tugas-tugas yang produktif tapi tidak tertular. Ya salah satunya meningkatkan daya tahan dengan vaksin," paparnya.

Baca Juga: CEK FAKTA : Pemerintah Gratiskan Biaya Bikin Baru dan Perpanjang SIM?

Baca Juga: dr Tirta Ungkap Hal Ini Terkait Kedatangan 1,8 Juta Vaksin ke Indonesia

Namun meski nanti sudah divaksin, bukan berarti masyarakat langsung terbebas dari pandemi. Harif tetap mengajak masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan.

Begitu pula para tenaga kesehatan yang akan mematuhi aturan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di tempat pelayanan kesehatan.

"Kita tetap harus ubah perilaku, yaitu hidup sehat, protokol kesehatan untuk masyarakat, kalau perawat mematuhi PPI di pelayanan kesehatan, itu mutlak dan harus jadi budaya," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler