Pelabuhan Patimban Resmi Beroperasi, Langsung Layani Ekspor Mobil

20 Desember 2020, 18:25 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Patimban, Subang, secara virtual, Minggu 20 Desember 2020 /Dok Setkab.

PRFMNEWS – Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan.

Presiden RI Joko Widodo hadir secara virtual dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hadir langsung di Pelabuhan Patimban menyaksikan Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu 20 Desember 2020.

Dalam soft launching tersebut, Presiden dan Menhub turut menyaksikan proses pengangkutan 140 unit kendaraan merek Toyota, Daihatsu, dan Suzuki ke dalam Kapal MV. Suzuka Express milik Toyofuji Shipping Co.,Ltd, yang akan diekspor menuju Brunei Darussalam.

Baca Juga: Flyover Jalan Laswi - Pelajar Pejuang Bandung Dibuka untuk Umum Mulai Besok

“Di tengah pandemi, salah satu proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban fase pertama telah kita selesaikan. Alhamdulillah,” kata Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengatakan, Pelabuhan Patimban memiliki peran yang strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.

 

“Dengan lokasinya yang strategis dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, serta Purwakarta. Saya yakin Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antar kawasan industri, manufaktur, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor,” ungkapnya.

Diharapkan Presiden Joko Widodo, Pelabuhan Patimban bisa mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi seperti UMKM, sektor pertanian, industri kreatif,dan lain-lain sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.

Baca Juga: Kapan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Dikeluarkan? Ini Jawaban BPOM

Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

“Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif,” tutur Menhub Budi Karya.

Menhub Budi Karya saat soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu 20 Desember 2020 Dok Kemenhub.

Dalam proses membangun Pelabuhan, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban, Kemenhub juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar dengan melakukan aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para Nelayan sekitar.

“Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi,” ungkap Menhub.

Baca Juga: Resepsi dan Pertemuan Dibatasi Selama Covid-19 Buat Pengusaha Gedung Menjerit

Secara keseluruhan, Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.

Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenhub

Tags

Terkini

Terpopuler