Sinovac Lolos Tahapan Uji Keamanan dan Efikasi Tahap 1 dan 2

26 November 2020, 18:32 WIB
Simulasi vaksinasi Covid-19/ /HUMAS JABAR

PRFMNEWS – Vaksin Sinovac disebut Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah lolos uji klinis fase 1 dan 2. Artinya, kandidat vaksin tersebut telah memenuhi syarat keamanan dan efikasi dalam jumlah subjek penelitian terbatas.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio selama uji awal fase 1 dan fase 2, vaksin Sinovac dianggap memenuhi persyaratan dan dapat diterima hasilnya maka boleh dilanjutkan ke uji klinis fase 3.

“Intinya dengan sudah diizinkannya dia (vaksin Sinovac-red) masuk ke fase 3 berarti fase 1 dan fase 2 sudah memenuhi persyaratan yaitu fase 1 terutama adalah hal 'safety' (keamanan) kemudian fase 2 'safety' dan 'eficacy' (efikasi) dalam jumlah yang terbatas," katanya dilansir prfmnews.id dari ANTARA, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: CEK FAKTA: KFC Bagikan 3 Ribu Snack Bucket Gratis?

Baca Juga: Guru Honorer Berusia di Atas 35 Tahun Berpeluang Besar Jadi Guru Tetap Tahun Depan

Diketahui uji klinis fase 1 dan 2 vaksin CoronaVac buatan perusahaan asal China, Sinovac, dilakukan di China dan baru dipublikasikan hasilnya setelah beberapa bulan pelaksanaan uji klinis.

Menurut Amin, langkah selanjutnya yakni hasil uji klinis tersebut dilaporkan ke otoritas setempat di negara bersangkutan dan harus diketahui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat (BPOM). Sehingga BPOM setempat melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap hasil itu.

Jika BPOM setempat sudah meninjau hasil uji klinis misalnya fase 1 dan hasilnya bisa diterima, maka bisa dilanjutkan ke fase berikutnya.

Baca Juga: Termasuk Bandung Barat, Ini Sebaran Lokasi Program Rumah Subsidi Bagi Guru di Jawa Barat

Baca Juga: Ini Syarat dan Cara Mudah Agar Guru dan Tendik Dapat Rumah Subsidi dengan Cicilan Rp900 Ribu

"Kalau misalnya suatu negara sudah menerbitkan izin misalnya untuk produknya tentu akan ditanya-tanya lagi berdasarkan apa saja, jadi antar BPOM (di setiap negara-red) akan saling berkomunikasi," tuturnya.

Nantinya setiap negara harus menyampaikan laporannya pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna memastikan keamanan vaksin tersebut. Barulah WHO mengeluarkan izin jika vaksin tersebut terbukti aman secara ilmiah.

Sementara itu, masih berlangsung uji klinis fase 3 vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler