Kasus DBD di Kota Bandung Jadi yang Tertinggi di Jawa Barat

- 18 Juni 2020, 18:49 WIB
Ilustrasi nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD meningkat di Kota Tasikmalaya.
Ilustrasi nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD meningkat di Kota Tasikmalaya. /PIXABAY/272447

PRFMNEWS - Di tengah situasi pandemi Covid-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian pemerintah.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat mencatat, Kota Bandung menjadi daerah dengan kasus DBD tertinggi di Jawa Barat.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengakui jika Kota Bandung memang endemis DBD.

Sejak Januari hingga Mei 2020, terdapat 1.748 kasus demam berdarah. Dari jumlah tersebut, 9 diantaranya meninggal dunia.

"Kita memang betul tinggi, tapi kalau dibanding dengan tahun lalu, di bulan yang sama sebetulnya belum mencapai ke angka yang sama di tahun lalu (menurun). Kalau Kota Bandung kan memang endemis, jadi sepanjang tahun memang tinggi," ujar Rosye, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Ini Syarat Calon Penumpang yang Hendak Keluar Kota di Masa AKB

Tahun lalu, kata Rosye, kasus DBD di Kota Bandung dari Januari hingga Mei mencapai 3.201 kasus, 11 diantaranya meninggal dunia.

Setiap tahun, angka kasus DBD di Kota Bandung memang tinggi, Penyebabnya, kata dia, bisa saja karena letak geografis Kota Bandung yang memiliki banyak cekungan.

"Di luar itu kan, ada tempat yang memungkinkan menjadi perindukan dari nyamuk, yang pasti belum optimal, itu jadi bahan evaluasi kita semua," katanya.

Baca Juga: Jalur Afirmasi PPDB Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Jadi Solusi Disdik

Rosye mengaku, di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dan penanganan maksimal untuk kasus DBD, seperti melakukan gerakan satu rumah satu jumantik dan fogging.

"Kalau misalnya untuk pemberantasan sarang nyamuknya, itu adalah strategi utama untuk DBD. Kita memang melakukan penanganan tehadap demam berdarah, jadi kita tidak hanya mengurus Covid-19, jadi tata laksana kita laksanakan seperti biasa," ucapnya.

Pelayanan di puskesmas dan rumah sakit pun, sambung Rosye, tetap berjalan seperti biasa baik saat ada pandemi Covid-19 maupun tidak.

"Petugas kesehatan tetap sama, saat pandemi atau di luar pandemi, teman-teman puskesmas tetap memberikan pelayanan terhadap semua kasus, termasuk di dalamnya DBD," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x