Network
BANDUNG,(PRFM) - Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo menilai, bersepeda merupakan salah satu pilihan paling logis yang banyak dipilih warga saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kota Bandung. Selain praktis, bersepeda pun dinilai minim kontak dengan yang lain.
Bahkan, dengan diberlakukannya PSBB, pedagang sepeda di kota Bandung mengaku kebanjiran pembeli. Bahkan di lebaran kemarin para penjual sepeda meraup untung besar karena dagangannya laris manis.
Baca Juga: Dua Kafe di Dago Kota Bandung Disegel Pemkot Karena Langgar Aturan PSBB
Dengan meningkatkan animo warga kota Bandung dalam bersepeda, Sony berharap sepeda bisa menjadi alat transportasi yang dominan digunakan dalam masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Banyak orang yang memikirkan bahwa sepeda itu jadi alat transportasi yang dominan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal," kata Sony saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Pola Makan Bergizi Seimbang untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
Di negara-negara di eropa, kata Sony, banyak orang yang takut menggunakan angkutan umum di tengah pandemi. Sebagai alternatif, warga di eropa memilih menggunakan sepeda dalam kegiatan sehari-harinya. Hal serupa pun diharapkan terjadi di kota Bandung.
Menurut Sony, terkait sepeda digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti untuk sarana transportasi pergi kerja atau sekolah masih cukup sulit diterapkan di Indonesia, khususnya di kota Bandung karena meskipun kini penjualan sepeda meningkat, warga masih memilih sepeda hanya untuk olahraga.
"Selama ini banyak orang menggunakan sepeda untuk rekreasi. Hari Sabtu-Minggu itu kan kita lihat banyak orang bersepeda," sebutnya.
