99 Persen ASN Pemkot Bandung Patuhi Jam Kerja Meski Work From Home

- 27 Mei 2020, 15:43 WIB
Pengambilan sumpah dan janji ASN pada kegiatan apel pagi mulai bekerja di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa (3/3/2020).*
Pengambilan sumpah dan janji ASN pada kegiatan apel pagi mulai bekerja di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa (3/3/2020).* //HUMAS PEMKOT BANDUNG

Menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, setiap instansi diperbolehkan mempekerjakan pegawainya maksimal 10% dari jumlah pegawai, selebihnya harus bekerja dari rumah kecuali dinas-dinas yang berhubungan langsung dengan pencegahan Covid-19. Meskipun begitu, sistem presensi (kehadiran) tetap diberlakukan.

Akan tetapi di hari pertama bekerja pascalibur Idulfitri, ada 31,11% yang datang ke kantor untuk bekerja. Yayan menilai sebagian besar pegawai ingin ke kantor untuk bersilaturahmi setelah Idulfitri.

Baca Juga: Hadapi New Normal, Pemerintah Harus Gencarkan Edukasi dan Sosialisasi Agar Tak Ambigu di Masyarakat

“Yang hadir 4.645 orang atau 31,11%. Padahal dalam masa PSBB maksimal kehadirannya hanya 10%, seperti di kantor saya maksimalnya itu hanya 10%. Tapi karena ini hari pertama, orang mau silaturahmi, jadi ada peningkatan kehadiran,” katanya.

Yayan mengungkapkan, selama diberlakukan WFH, para ASN telah mematuhi protokol kinerja dengan baik. Terbukti dengan minimnya pengaduan yang masuk ke sistem LAPOR Kota Bandung. Ini menunjukkan bahwa tugas-tugas rutin dan pelayanan kepada masyarakat tidak terkendala.

“Kalau saya lihat selama PSBB ini pengaduan di LAPOR juga tidak signifikan, artinya tugas-tugas rutin itu berjalan. Apalagi yang di kecamatan, Idulfitri aja mereka masuk,” katanya.

Ia pun mengapresiasi para pegawai yang melayani langsung masyarakat, khususnya aparatur kewilayahan yang telah bekerja optimal di masa pandemi ini. Aparatur kewilayahan tidak menerapkan sistem WFH, bahkan mereka seringkali masuk kerja saat libur karena harus melakukan piket, berjaga di cek poin PSBB, hingga melakukan pelayanan administratif.

Baca Juga: Corona Mewabah, Mamah Dedeh Ajak Umat Muhasabah Diri

“Belum ada pengaduan keterlambatan pelayanan, baik itu di kecamatan maupun di dinas. Apalagi sekarang semangat kewilayaan itu luar biasa. Rata-rata kewilayahan itu jarang yang me-WFH-kan. Kecuali kalau yang memang dia sakit, usianya rentan, itu WFH. Selebihnya masuk semua. Selain masuk semua, dia juga enggak ada libur. Idulfitri saja masih ada piket. Tidak ada penurunan kinerja,” bebernya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x