Pemkot Bandung Lakukan Survei Online untuk Ketahui Pemahaman Warga Soal Covid-19 dan PSBB

- 1 Mei 2020, 12:42 WIB
Survei Evaluasi dan Persepsi Masyarakat Kota Bandung dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Survei Evaluasi dan Persepsi Masyarakat Kota Bandung dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). //DOK. PRFM

BANDUNG, (PRFM) – Koordinator Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara mengatakan Pemerintah Kota Bandung mengadakan survei berbentuk kuisioner daring (online) terkait dengan pemahaman soal virus corona (Covid-19) dan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana warga kota Bandung dan sekitarnya dalam memahami pandemi virus corona dan PSBB ini. Terlebih dari observasi di lapangan, masih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah selama PSBB ini.

“Dalam implementasi PSBB memasuki minggu kedua. Dari laporan implementasi setiap hari, melihat secara observasi masih melihat banyak orang keluar rumah. Padahal kan hakikatnya PSBB itu semua dia di rumah supaya tidak banyak kontak dengan orang dan resiko penularan jadi berkurang,” kata Ahyani saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (1/4/2020).

Baca Juga: 10 Pegawai Minimarket yang Kontak Erat dengan Karyawan Positif Corona Dinyatakan Negatif

Warga dapat mengikuti survei tersebut dengan mengunjungi alamat s.id/evaluasi-psbb-bdg. Nanti responden diberikan beberapa pertanyaan yang berisikan tentang kegiatan dan pemahaman soal PSBB dan Covid-19.

Ia mengatakan, hingga saat ini, sebanyak lebih dari 1.200 orang yang telah mengisi kuisioner daring tersebut. Kuisioner ini bisa diisi oleh seluruh warga Bandung Raya hingga Minggu (3/4/2020).

Sementara itu, saat melakukan survei secara luring (offline), sebanyak 122 orang responden telah mengisi kuisioner tersebut. Hasilnya sebanyak 91% responden menjelaskan bahwa alasannya untuk tetap beraktivitas di luar adalah karena pekerjaan.

Baca Juga: Sepekan Ditutup Karena Karyawan Positif Covid-19, Minimarket di Antapani Kembali Dibuka

"Kalau alasan keluar rumahnya itu alasannya 61% bekerja. Kalau 9,1% itu belanja, berobat, atau keperluan keluarga lainnya. Sebetulnya kalau tidak ada urusan bekerja itu mereka patuh diam di rumah. Tapi karena mereka harus bekerja mungkin karena berpenghasilan harian jadi mereka harus keluar rumah," unugkapnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x