Pemkot Bandung Siapkan Laboratorium BSL2 Untuk Percepat Tes Covid-19

- 14 April 2020, 12:22 WIB
 WALI Kota Bandung Oded M. Danial bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita pada saat meninjau laboratorium BSL 2 di RSKIA Bandung, Selasa (14/4/2020).*
WALI Kota Bandung Oded M. Danial bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita pada saat meninjau laboratorium BSL 2 di RSKIA Bandung, Selasa (14/4/2020).* /HUMAS KOTA BANDUNG

BANDUNG,(PRFM) – Guna mempercepat pendeteksian Covid-19 melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan ruangan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) untuk laboratorium Biosafety Level (BSL 2).

Wali Kota Bandung Oded M. Danial pada saat meninjau laboratorium BSL 2 di RSKIA mengatakan, pengadaan laborotorium BSL 2 ini hasil kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai konsultan.

"Peninjauan hari ini dalam rangka mencari tempat laboratorium untuk BSL 2, kerja sama dengan ITB. Mereka sebagai konsultannya, untuk pengadaannya dari Pemkot Bandung," kata Oded usai meninjau RSKIA, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Kemendagri Dorong Daerah Perbesar Realokasi Anggaran untuk Penanganan COVID-19

Oded mengatakan Laboratorium di RSKIA yang bekerja sama dengan ITB tersebut guna memasifkan pemeriksaan PCR yang saat ini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi Covid-19.

"Saat ini kita butuh banyak, karena baru ada satu itu mengakibatkan antrean. Ini juga agar pemeriksaan yang kita lakukan juga lebih masif," katanya.

Ia pun berharap dengan Laboratorium BSL2 tersebut bisa mendapatkan peta sebaran Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Bandung lebih luas.

Selain itu dengan adanya Lab BSL 2 juga merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung melawan pandemi Covid-19. Termasuk bagian dari menghadapi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tengah direncanakan.

"Menghadapi PSBB ini, sebetulnya kita sudah melakukan seperti belajar di rumah, kerja di rumah. Namun dengan adanya PSBB ini akan lebih masih lagi, ada kekuatan hukum untuk mengajak masyarakat lebih menekankan hal tersebut," lanjutnya.

Baca Juga: Selama Pandemi COVID-19, Jabar Bergerak Bagikan 500 Porsi Makan Siang Setiap Hari

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, PCR untuk mengonfirmasi seseorang positif Covid-19.

Namun saat ini ada antrean di laboratorium sehingga mengakibatkan lonjakan kasus positif.

"Lonjakan tinggi yang positif itu bukan berarti penambahan di hari itu banyak. Tetapi karena hasil labnya baru keluar di hari tersebut," katanya.

Menurut Rita, Dinkes Kota Bandung pun sedang menelusuri atau tracing Orang Dalam Pengawasan (ODP). Penelurusan ini dibagi berdasarkan wilayah Puskesmas.

"Sedang dikerjakan oleh kita tracing ODP ke semua kluster, terutama seperti yang kemarin GBI dan HIPMI, tetapi yang paling banyak itu GBI," ucapnya.

Baca Juga: Selain Berikan APD untuk Anggota, Sat Narkoba Polrestabes Bandung Bagikan Masker ke Warga

Ia menjelaskan, setelah ODP ditanyatakn positif melalui rapid test, maka ditindaklanjuti dengan Swab Test. Dengan pemakaian Rapid Test yang rutin tersebut, jumlahnya pun dinilai masih kurang.

"Dengan 3.300 rapid test, tentunya masih kurang. Kami pun sudah menyampaikan ke provinsi. Kalau memang habis bisa diajukan kembali," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah