Network
Tendy juga mengungkap bahwa ia selalu selektif ketika memilih bahan hoodie, karena tidak ingin mengecewakan konsumen. Hal ini lah yang menurutnya membuat hoodie-nya laris manis.
Selain itu, ia meyakini, apabila produknya berkualitas bagus, maka para konsumen pun akan merekomendasikan ke teman-temannya untuk membeli produknya lagi.
"Dari bahan kita selektif, tidak semua vendor kita terima. Kita memperhatikan kualitas, harus hitam, pekat, tebal, minimal 280 gram," terangnya.
Uniknya, Breakside tidak memiliki toko offline, semua produk dijual online lewat berbagai platform e-commerce. Hal ini yang membuat produknya terkenal dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Target pasarnya adalah konsumen remaja atau rentang usia 16-35 tahun. Produknya unisex, bisa untuk laki-laki atau perempuan. Dengan konsep streetwear simple line, 70 persen produk Breakside tersedia dengan warna hitam.
Kisah singkatnya, Tendy membangun brand ini bersama temannya. Diawali dari sering mendatangi event-event clothing seperti Jakcloth. Dari sana, ia mulai tertantang untuk membuat brand sendiri.
"Awal Januari 2020 kita bikin Breakside, mulai dari cek HAKI dan lain-lain. Kita rilis pas sebelum pandemi, jadi pas pandemi udah jualan. Jadi nggak begitu kerasa, malahan meningkat penjualannya pas pandemi," katanya.
Untuk harga, Breakside membanderol harga hoodie mulai dari Rp195 ribu. Sedangkan T-Shirt mulai dari Rp85 ribu sampai Rp100 ribu.***
