6 Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui Terkait Penyakit Stroke, Dipaparkan Kemenkes

- 1 November 2022, 06:15 WIB
Ilustrasi penyakit stroke.
Ilustrasi penyakit stroke. /pixabay /mohamed_hassan

PRFMNEWS – Sejumlah mitos terkait stroke masih banyak dijumpai di masyarakat.

Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan akan timbul disinformasi yang menyebabkan penanganan yang salah pada penderita stroke.

Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.

Akibatnya, sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan.

Disampaikan P2PTM Kemenkes pada akun Instagram resminya, terdapat mitos dan fakta tentang penyakit stroke yang perlu diketahui, di antaranya:

Baca Juga: Tidur Setelah Makan Ternyata Bisa Sebabkan 5 Masalah Pada Kesehatan, Salah Satunya Stroke dan Jantung

1. Mitos: Penyakit stroke hanya menyerang lansia

Fakta: Stroke juga dapat menyerang usia muda. Data kasus stroke di Indonesia menunjukkan 3,8% stroke terjadi pada usia di bawah 45 tahun.

Diabetes, gangguan jantung, berat badan berlebih, kolesterol tinggi, kurang olahraga, kebiasaan merokok, dan stres tinggi meningkatkan risiko stroke.

2. Mitos: Stroke adalah salah satu jenis serangan jantung

Fakta: Keduanya berhubungan erat, namun tidak sama. Stroke adalah sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan kerusakan otak.

3.Mitos: Jika mulut mencong/pelo dibawa ke dukun karena dikenal sebagai ‘ditampar malapari’

Fakta: Bila muncul tanda tersebut segera bawa ke Rumah Sakit.

Baca Juga: Berikut Ini 10 Perubahan Tubuh Ketika Seseorang Terkena Stroke, Dipaparkan Dokter Emasuperr

4. Mitos: Menusukkan jarum ke jari hingga berdarah bisa mengobati stroke

Fakta: Ada dua jenis stroke yakni iskemik (penyumbatan) dan hemoragik (pecah pembuluh darah).

Menusukkan jarum tidak berpengaruh untuk kedua jenis stroke dan justru akan memperlambat penanganan yang dapat mengakibatkan kematian.

5. Mitos: Stroke tidak bisa disembuhkan

Fakta: Serangan stroke yang ditangani segera bisa meminimalkan kecacatan dan menyelamatkan nyawa.

Peluang sembuh lebih besar jika penanganan dilakukan pada golden period (kurang dari 4,5 jam).

Baca Juga: Dokter ini Ungkap Jenis Sayur yang Bisa Turunkan Gula Darah Serta Mencegah Stroke dan Jantung Koroner

6. Mitos: Termasuk penyakit yang tidak dapat dicegah

Fakta: Hampir 80% kejadian stroke bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup “PATUH” yaitu Periksa kesehatan secara berkala, atasi penyakit dengan pengobatan cepat dan tepat, tetap konsumsi makanan bergizi seimbang, upayakan aktivitas fisik yang aman dan hindari merokok dan minuman beralkohol.

Itulah 6 mitos dan fakta terkait stroke yang perlu diketahui masyarakat sehingga tidak keliru saat menangani penyakit stroke baik pada keluarga maupun kerabat terdekat.

Penderita stroke memerlukan pertolongan cepat, terutama pada jam-jam awal serangan stroke terjadi agar tidak mengakibatkan komplikasi yang lebih parah. Kenali tandanya yang dikenal dengan istilah SeGeRa ke RS:

Baca Juga: 10 Gejala Pembuluh Darah Kecil Tersumbat Penyebab Stroke Ringan, Kata dr Ema

Se: Senyum tidak simetris secara tiba-tiba

Ge: Gerak separuh anggota badan melemah secara tiba-tiba

Ra: BicaRa pelo / tidak bisa bicaRa / tidak paham saat diajak bicaRa / bicaRa tidak nyambung

Ke: Kebas / Kesemutan separuh tubuh yang muncul tiba-tiba

R: Rabun pada pandangan salah satu mata yang muncul tiba tiba

S: Sakit kepala hebat atau Sakit kepala berputar yang muncul tiba-tiba.

Apabila mengalami tanda tersebut maka perlu penanganan secepat mungkin sehingga perlu segera dibawa ke Rumah Sakit.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah