Minyak goreng yang digunakan berulang kali sebagian besar bertujuan untuk menghemat ataupun beranggapan minyak masih layak digunakan. Bahkan tak jarang ditemukan pedagang yang menggunakan minyak goreng hingga warna gelap.
“Minyak dapat terjadi oksidasi dan menghasilkan zat lain yaitu aldehid, keton dan alkohol dalam jumlah kecil itu aman dalam tubuh. Namun jika aldehid ini terus-menerus dipanaskan sampai titik Asap minyak dapat menimbulkan berbagai jenis masalah kesehatan,” jelas dr Ema.
3. Menggoreng makanan bertepung ditambah gula berulang kali
Gorengan seperti tempe, bakwan jagung, tahu isi, pisang goreng itu menjadi makanan umum di kalangan masyarakat Indonesia. Makanan tersebut tinggi akan tepung serta gula, ketika digoreng akan meningkatkan kalorinya lebih banyak, apalagi digoreng dengan deep fry atau minyaknya banyak.
Suhu juga berpengaruh terhadap kandungan pada minyak tersebut, sehingga tubuh sulit memecah lemak jahat dan akhirnya menumpuk mengakibatkan kolesterol.
“Dengan suhu yang teramat sangat tinggi ini bisa mengubah struktur kimia dari lemak sehingga tubuh bisa semakin sulit untuk memecah lemak tersebut menjadi trigliserida dan lemak Trans lemak Trans yang menumpuk pada tubuh akan semakin meningkatkan resiko kolesterol tinggi,” jelas dr Ema.
4. Salah menggunakan minyak
Banyak sekali minyak-minyak yang mengandung omega 3 dan omega 6 yang biasanya digunakan sebagai campuran salad maupun makanan penambah rasa. Namun minyak sayur yang tinggi akan lemak Omega 6 ketika dipanaskan dalam suhu yang tinggi dan jangka waktu lama itu akan merusak kandungan asam lemaknya dan meningkatkan kadar aldehid.
Baca Juga: Bagaimana Turunkan Kolesterol Secara Alami Tanpa Obat-obatan? Penjelasan Dokter Ema Surya Pertiwi