2. Persalinan terganggu.
3. Pertumbuhan tulang ibu terhenti.
4. Potensi tinggi terkena kanker mulut rahim.
5. Potensi penyakit seksual meningkat.
6. Terjadi kelahiran prematur dan anemia kehamilan.
7. Risiko tinggi kematian ibu dan bayi.
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Sebutkan Ciri Pisang yang Mengandung Anti Kanker, Ternyata Begini Tandanya
Tingginya pernikahan dini di Indonesia menurut WHO menjadi salah satu penyebab tingginya angka stunting di Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan usia remaja masih memerlukan asupan gizi yang maksimal.
Sehingga jika nutrisi ibu tidak cukup selama kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting.***