Madu, Asupan Bermanfaat Saat Pandemi, Bagaimana Tips Mendapatkan Madu Asli?

- 26 Juni 2021, 17:24 WIB
Pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42), Sabtu 26 Juni 2021
Pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42), Sabtu 26 Juni 2021 /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS.

PRFMNEWS - Madu sejak ribuan tahun lalu sudah dikenal sebagai asupan bergizi dan sangat berkhasiat bagi tubuh manusia.

Kandungan antioksidan yang ada didalamnya sudah sejak lama diyakini mampu mempercepat proses penyembuhan saat tubuh diserang penyakit.

Saat pandemi Covid-19 di Indonesia semakin menggila, asupan makanan dan minuman bergizi sangat disarankan para ahli kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tentu saja, mematuhi protokol kesehatan saat pandemi tetap yang utama.

Mengkonsumsi madu menjadi salah satu yang disarankan karena didalamnya mengandung berbagai khasiat.

Baca Juga: Wisata Pantai Pangandaran Tetap Dibuka, Prokes Ketat Diterapkan Demi Keamanan Pengunjung

Madu juga dikenal sebagai salah satu minuman yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terlebih jika madu tersebut merupakan madu murni. Virus Corona ini paling banyak menyerang seseorang yang kondisi kekebalan tubuhnya rendah.

Lalu bagaimana cara membedakan madu asli dengan madu palsu ? Seorang pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42) memberikan tipsnya bagi kalian semua untuk mengetahui mana madu asli dan madu palsu.

Pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42), Sabtu 26 Juni 2021
Pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42), Sabtu 26 Juni 2021 TOMMY RIYADI/PRFMNEWS.

"Pertama itu madu asli memiliki aroma kuat bunga atau gula. Dan saat merasakan madu itu pun benar-benar aroma bunga juga gula. Lalu, ketika madu itu ditelan ada rasa seperti minyak (licin) dan terasa gatal," katanya ditemui di kediamannya di kawasan Sekejengkol Cileunyi Kabupaten Bandung, Sabtu 26 Juni 2021.

Asep menuturkan, saat ini madu di Indonesia banyak yang justru impor dari negara lain, salah satunya Cina (Tiongkok). Yang mengejutkan, justru madu dari Tiongkok tersebut tak menggunakan gula melainkan cairan infus. Indonesia sendiri memiliki varian madu beraneka ragam, seperti madu hutan, madu ternak, madu cerana, dan madu trigona atau dikenal tewel.

"Madu cerana dahulu di Indonesia banyak sekali hanya karena penanganannya saat panen bermasalah maka akhirnya madu itu langka. Tetapi, kini Indonesia surganya madu tewel," jelasnya.

Baca Juga: Kampus III UIN Sunan Gunung Djati Bandung Akan Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri

Kondisi permaduan di musim pandemi ini pun, lanjut Asep, sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang Indonesia mengkonsumsi madu hanya sekitar 15 sampai 20 gram per kapita dalam setahun.

Padahal, seharusnya mereka bisa konsumsi 150 sampai 200 gram per kapitanya dalam setahun. Belum lagi, saat ini madu yang masuk ke Indonesia 50 sampai 70 persen, kata Bejo, impor dari Cina.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x