Ratusan UMKM di Jabar Terbantu Program Grab #TerusUsaha Akselerator

5 Februari 2021, 12:00 WIB
Grab #TerusUsaha Akselerator Kembali Hadir di Jabar, Latih Ratusan UMKM dari Kelompok Terpinggirkan /

PRFMNEWS - Grab kembali membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan ‘#TerusUsaha Akselerator’ Batch 2 bagi ratusan UMKM di Indonesia, khususnya kelompok terpinggirkan di Jawa Barat.

Program #TerusUsaha Akselerator kembali dibuka untuk Batch Kedua, Grab siap memberikan pelatihan dan pendampingan bisnis bagi ratusan pelaku UMKM Indonesia termasuk para lansia, penyandang disabilitas, dan mantan narapidana.

Program ini adalah wujud nyata dukungan Grab terhadap program pemerintah, Bangga Buatan Indonesia, untuk membantu UMKM beradaptasi dengan teknologi di tengah ekonomi digital.

Baca Juga: Fitra Eri Sampaikan Keinginannya untuk Review Mobil Esemka: Kalau Tidak Ada Unit Tes, Saya Beli Satu

Dengan mengikuti program ini maka nantinya pelaku UMKM akan mengikuti pembinaan intensif selama 2 bulan bersama para pakar, agar dapat meningkatkan kompetensi dan bisa beradaptasi dalam dunia digital. Pendaftaran program ini akan dibuka dari tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2021 melalui www.grabforgood.id.

Bagaimana cara Grab membantu pelaku usaha lewat teknologi?

Director of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya menuturkan, bagi pelaku UMKM di Indonesia, khususnya Jawa Barat, pihaknya sudah meluncurkan aplikasi Grab Merchant.

Aplikasi ini bersifat all in one, artinya semua fitur terintegrasi dengan baik bagi pelaku usaha yang ingin go digital. Ia menjelaskan, Grab Merchant gratis dan mudah sekali untuk digunakan dengan mendownload di play store atau app store.

"Grab Merchant ini mencakup aplikasi yang bisa diakses melalui web portal, dimana informasi juga sangat komprehensif mengenai kinerja bisnis di seluruh jaringan toko online yang mereka jalankan," ujar Richard saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel.

Baca Juga: Ini Stasiun Kereta Api yang Melayani Pemeriksaan GeNose Covid-19

GrabMerchant, membantu pelaku usaha untuk menjalankan 4B agar usahanya semakin gencar.

Pertama adalah 'bergabung menjadi mitra', kedua 'bisa bikin iklan sendiri', ketiga 'bisa beli bahan pokok berkualitas', dan yang terakhir 'bisa terintegrasi dengan keamanan ekstra'.

"Bisa bikin iklan sendiri, semua ada panduan lengkap jadi otomatis iklannya akan sangat menarik, mudah dibuat, dan pastinya akan membantu promosi usaha. Bisa terintegrasi dengan keamanan ekstra jadi aplikasi ini akan memliki profil yang berbeda-beda bagi pengelola toko, kasir dan lain-lain yang semuanya terintegrasi," paparnya.

Ia menegaskan, semua layanan yang disediakan Grab adalah sebuah solusi inklusif bahwa siapa pun bisa menjadi pelaku usaha dengan bantuan teknologi digital, dengan mudah.

Baca Juga: Sabtu dan Minggu Besok Semua Alun-alun di Kabupaten Bandung Ditutup

Richard pun mengajak semua pelaku usaha tidak menyerah dan punya semangat untuk terus berjuang, terutama bagi para pelaku UMKM di Jabar yang baru memulai atau sudah sejak lama memulai.

Pada era baru ini, ia mengingatkan pentingnya transformasi digital dengan memanfaatkan teknologi yang sudah sangat inklusif.

"Supaya jangkauan pasar bisa lebih luas, semakin bertahan, dan semakin maju di pandemi ini. Kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau #TerusUsaha," ungkapnya.

Baca Juga: DPR Desak Setiap Kota dan Kabupaten Miliki Tempat Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan

Selama masa pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 650.000 UMKM baru masuk dalam platformnya dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah.

Kisah Cak Toni, lansia saja bisa kenapa kamu enggak?

Puji Hartono (65 tahun) atau yang kerap disapa Cak Toni yang usahanya terbantuk program grab

Puji Hartono (65 tahun) atau yang kerap disapa Cak Toni pernah berprofesi sebagai pekerja kontraktor, tetapi menemui kegagalan dalam salah satu projeknya sehingga meninggalkan utang ratusan juta.

Di usia yang sudah senja, Cak Toni kesulitan mendapatkan pekerjaan baru dan akhirnya berinisiatif untuk membuka bisnis kuliner kaki lima di wilayah Cirebon pada 2016 yang diberi nama Nasi Bakar Cak Toni.

Dalam kurun waktu satu tahun lebih, Cak Toni sudah bisa membayar lunas semua utangnya dan menyewa tempat untuk melanjutkan usaha.

Baca Juga: Heboh Reklame di Dekat Flyover Pelangi Antapani Roboh Kamis Kemarin, Kapolsek Kircon: Itu Hoaks!

Cak Toni mulai memanfaatkan teknologi dan mendigitalisasi usaha sejak Juli 2019. Di awal mula menggunakan aplikasi, Cak Toni sempat kebingungan. Walau usianya tak lagi muda, ia tak pantang menyerah.

“Ketika bingung, saya tidak malu untuk bertanya kepada karyawan bagaimana cara menggunakan aplikasi layanan GrabFood. Saya juga mau terus belajar sendiri hingga akhirnya bisa. Untungnya aplikasi GrabMerchant ini mudah digunakan dan ada banyak tutorial buat ngebantu," beber Cak Toni.

Keyakinan dalam memanfaatkan teknologi Cak Toni terbukti. Ketika masa pandemi seperti sekarang, usaha yang dibangun Cak Toni ini justru bisa menggantungkan pendapatan dari berjualan online.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Pecinta Sepakbola ! PSSI Wacanakan Liga 1 2021 Digelar Mei Atau Juni

“Pesanan yang datang melalui GrabFood sangat membantu penjualan harian usaha saya, bahkan omzet meningkat hingga 80%. Saya juga tetap bisa mempertahankan pendapatan dan karyawan yang sekarang sudah berjumlah 29 orang,” jelasnya.

Selain itu, Cak Toni juga membantu biaya pendidikan untuk anak dari karyawannya agar bisa melanjutkan sekolah.

Mulai digitalisasi bisnis untuk siapa saja, kunjungi www.grabforgood.id.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler