Laga Perpisahan Made di Persib Berujung Kekalahan, Luis Milla: Ini Membuat Kami Stress

- 16 April 2023, 16:00 WIB
Persib kalah telah dari Persikabo, 'hadiah' perpisahan I Made Wirawan berantakan, Luis Milla stres.
Persib kalah telah dari Persikabo, 'hadiah' perpisahan I Made Wirawan berantakan, Luis Milla stres. /Instagram @persib/

PRFMNEWS - Persib Bandung harus menutup kompetisi Liga 1 2022/2023 dengan kegagalan saat bertanding menjamu Persikabo 1973 Bogor di Stadion GBLA, Sabtu 15 April 2023 malam.

Pertandingan Persib lawan Persikabo 1973 di Stadion GBLA Sabtu malam yang berujung kekalahan ini sejatinya merupakan laga perpisahan bagi I Made Wirawan yang pensiun dari Maung Bandung.

Pelatih Persib Luis Milla bahkan mengaku stress karena gagal memberi hadiah terakhir untuk perpisahan Made karena Pangeran Biru kalah 1-4 dari Persikabo 1973 di GBLA pada pertandingan penutup Liga 1 musim ini.

Baca Juga: Persib Gagal Raih Gelar Juara Liga 1 2022/2023, Teddy Tjahjono: Maaf, Terima Kasih

Luis Milla mengatakan hasil tersebut tidak sesuai harapan. Sebab, yang diharapkan adalah kemenangan untuk dipersembahkan kepada Made.

"Ini laga perpisahan Made dan kami ingin memberikan hadiah kepadanya untuk hari pensiunnya, tapi itu gagal kami berikan. Ini laga yang membuat kami stres," kata Luis Milla usai pertandingan.

Luis Milla menjelaskan, timnya sebenarnya unggul nyaris di setiap momen. Namun, ada dua kesalahan yang membuat tim tamu bisa membuat gol.

Menurutnya, Persib sudah mencoba mencetak gol dan banyak membuat peluang. Sayang, tak banyak gol tercipta. Sebaliknya, Persikabo meskipun lebih sedikit peluang, tapi mampu menghasilkan gol yang lebih banyak.

Baca Juga: Berburu Diskon Night Sale Alat Elektronik Jelang Lebaran di Jalan ABC Bandung

"Ini sepakbola, ketika tim tidak bisa bermain bagus maka hasil bagus juga tidak bisa didapat. Yang menjadi pesan untuk musim depan adalah kami tidak bisa melakukan hal yang sama lagi," jelasnya.

Sementara itu, Made mengaku kekalahan dalam laga terakhirnya bersama Persib membuatnya sedih. Kendati begitu, di laga akhir perpisahannya, Made juga merasakan kebahagiaan tersendiri.

Made sedih karena Sabtu malam kemarin adalah pertandingan terakhir baginya sebagai seorang pemain sepakbola profesional yang telah 21 tahun ia jalani.

Baca Juga: Langkah KPK OTT Yana Mulyana Diapresiasi, Diharapkan Telusuri Potensi Korupsi di Bandung

“Tidak mudah untuk saya melepaskan dan pastinya akan sangat saya rindukan,” ucapnya.

Di sisi lain, Made merasa bahagia karena bisa mengakhiri karier di saat yang tepat dan di tempat yang tepat, yaitu bersama Persib.

“Di sini, saya merasakan kemenangan juga kekalahan, menangis sedih dan bahagia. Di sini juga saya merasa bangga, bangga menjadi bagian dari tim kebanggaan Persib Bandung,” tuturnya.

Made pun mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung kariernya selama ini.

Pertama, kiper yang telah 11 tahun bersama Pangeran Biru itu berterima kasih kepada Tuhan, mendiang kedua orang tua, kakak, istri dan anak-anaknya serta keluarga besar dan teman-teman yang selalu mendukung kariernya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Tutup Sementara Selama 3 Hari

“Terima kasih untuk Pak Glenn Sugita, Pak Zainuri Hasyim, Pak Kuswara, Pak Haji Umuh Muchtar, manajer tim yang sudah saya anggap seperti orang tua sendiri, yang juga menganggap semua pemain seperti keluarga, bahkan anak sendiri,” ungkapnya.

“Juga terima kasih untuk Pak Teddy yang selalu memberikan kesempatan agar saya tetap berkarier bersama Persib. Terima kasih untuk para pelatih Coach Luis Milla, Coach Manu, Coach Carlos, Pak Yaya, Pak Budiman, Coach Gilang dan Goalkeeper Coach, Luizinho Passos yang selalu mendukung serta membuat saya tetap fit sampai saat ini, Thank you so much coach,” lanjutnya.

Tak lupa Made berterima kasih untuk semua pelatih sebelumnya yang pernah bekerjasama dengannya, dan tentu untuk semua teman-teman pemain yang sudah bersama melewati suka dan duka sehingga membuat menjadi lebih dekat seperti sebuah keluarga.

“Terima kasih juga untuk semua ofisial tim, dr. Raffi, dr Alvin, Beni, Aki, Mang Iyang, yang selalu siap kapanpun untuk menjaga kebugaran saya. Juga ada Bule, Datuk, Kadir, Pak Wawan, dan Pak Didin. Dan, tidak pernah terlupakan almarhum Pak Ajun yang sangat banyak membantu saya di sini,” tuturnya.

“Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua Bobotoh yang selalu ada di belakang saya, di dalam kondisi baik dan buruk, yang selalu mendukung dan mendoakan saya selama ini. Tanpa kalian saya bukanlah siapa-siapa,” tambahnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah