Network
PRFMNEWS – Jumlah lanjut usia (lansia) terlantar di Jawa Barat pada 2019 tercatat sebanyak 569.279 jiwa. Untuk itu, Pemprov Jabar sudah punya payung hukum agar lansia terlantar lebih disejahterakan.
Namun, payung hukum saja tidak cukup sebab perlu adanya implementasi yang berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota lainnya serta lembaga kesejahteraan sosial swasta.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat, Adun Abdulah Syafii mengatakan, regulasi kesejahteraan sosial lansia di Jawa Barat sudah tercantum dalam Pergub Nomor 28 Tahun 2020, dengan nama program “Jabar Nyaah Ka Kolot” yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca Juga: Kepastian UMK Kota Bandung Naik Atau Tidak Dibahas Pekan Ini
“Jadi Jawa Barat sudah punya program Jabar Nyaah Ka Kolot, landasannya Pergub 28 Tahun 2020. Implementasinya secara umum Dinsos berpedoman terhadap UU 23 Tahun 2014 bahwa ada standar pelayanan minimum bagi lansia,” ujar Adun saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 9 November 2020.
Adapun standar pelayanan minimum yang dimaksud di antaranya yaitu lansia harus terproteksi hak-hak asas dasarnya mulai dari pelayanan keagamaan, pelayanan kesehatan, kesempatan kerja, pendidikan dan pelatihan, kemudahan fasilitas sarana prasarana umum, kemudahan layanan dan bantuan hukum, perlindungan sosial, bansos, partisipasi politik, dan kebudayaan.
Maka dari itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah juga pro aktif menciptakan layanan kesejahteraan bagi lansia. Tidak terkecuali Kota Bandung yang berencana menjadi Kota Ramah Lansia.
Baca Juga: Pemprov Jabar Tracing Perjalanan 4 Wisatawan Asal Cimahi yang Positif Corona
Perlu diketahui, di Kota Bandung jumlah lansia terlantarnya sebanyak 4.299 jiwa pada tahun 2019.
