Network
PRFMNEWS - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut pogram Ajengan Masuk Sekolah (AMS) bertujuan membentuk karakter generasi muda guna menyambut bonus demografi Indonesia Emas 2045.
Maka dari itu, Uu meminta para ajengan atau ulama yang menjadi guru di sekolah tersebut tidak boleh memiliki kepentingan politik dan tidak tendensius.
"Saya berharap yang menjadi guru adalah ajengan yang mampu menerangkan agama yang tidak tendensius, yang tidak berafiliasi kepada politik, dan juga mampu membaca kitab kuning dan menerangkannya," ujar Uu saat membuka kegiatan sosialisasi Ajengan Masuk Sekolah di Hotel Sanggabuana, Kabupaten Cianjur, Rabu 4 November 2020.
Uu juga berharap program AMS mendapat dukungan dari orang tua siswa sehingga pembentukan karakter tidak hanya secara tekstual di sekolah, tetapi juga secara kontekstual di rumah.
"Ini mempersiapkan generasi yang keimanan dan ketakwaannya hebat untuk 2045. Karena di 2045, kita tahu ada bonus demografi di mana masyarakat 70 persen adalah usia produktif," ungkapnya.
Program AMS merupakan implementasi dari Jabar Juara Lahir Batin, dengan tujuan pendidikan nasional dalam meningkatan keimanan dan ketakwaan peserta didik.
Selain itu, program AMS sesuai dengan program prioritas pemerintah pusat, yakni penguatan pendidikan karakter.
"Kitab yang akan diberikan (materinya) kepada siswa sesuai kesepakatan para kiai. Yang jelas kitab yang diberikan kepada siswa tidak mengundang perselisihan," pungkasnya.***
