Sudah Masuki Fase 3, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ceritakan Rasanya Disuntik Vaksin

- 10 Oktober 2020, 11:53 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberi sambutan di acara "Marketeers Festival 2020" melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu 19 September 2020.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberi sambutan di acara "Marketeers Festival 2020" melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu 19 September 2020. /Humas Jabar

PRFMNEWS – Uji coba vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia telah memasuki fase 3. Sebanyak 1.620 relawan tergabung dalam uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukan di Universitas Padjadjaran Bandung.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang jadi satu di antara ribuan relawan vaksin Covid-19 itu mengaku hal itu sebagai cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin tersebut melalui tiga tahap fase uji klinis.

Pada saat pertama kali disuntik vaksin pada Jumat 28 Agustus lalu, Ridwan Kamil mengaku pegal dan terasa nyut-nyutan selama lima menit. Setelah 5 menit berakhir, maka dirinya tidak merasa normal kembali.

Baca Juga: Warga Jabar yang Berhak Terima Bansos Tahap 3 Bakal Dapat Uang Tunai Rp250 Ribu

"Tahap satu vaksin disuntikkan pada relawan yang jumlahnya dibawah 100 orang. Tahap dua, disuntikkan pada relawan dengan jumlah antar 100 hingga 1000 orang. Dan tahap tiga untuk relaaan diatas 1000 orang dan tepatnya 1.620 relawan," jelasnya Jumat 9 Oktober 2020.

Pengalamannya dalam menjalani uji coba itu syaratnya harus mendatangi hingga 5 kali kunjungan. Pertama melakukan tes PCR, rapid test dan sejenisnya untuk pengkondisian. Kunjungan kedua, menerima suntikan vaksin tahap satu, kunjungan ketiga disuntikkan tahap kedua, kunjungan keempat dan kelima diambil darahnya untuk dicek reaksi dari vaksin yang disuntikkan.

"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibody berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90%, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya. Pengambilan darah kedua akan dilakukan Desember 2020 dan untuk melihat hasilnya," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Warga Dayeuhkolot Harap Pemkab Bandung Bantu Bersihkan Gorong-Gorong

Ia menyakini jika hasil uji darah pada Desember mendatang berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru bisa dilakukan. Selanjutnya, lanjur Ridwan Kamil, baru seluruh warga bisa diberi vaksin.

“Nah kalau hasil uji darah Desember kelak berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru bisa dimulai dan dilanjutkan vaksinasi massal,” jelasnya.

Ia mengaku upaya yang dilakukan pemerintah ini tidaklah mudah dan masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang meragukan keamanan vaksin. Bahkan Ridwan yang mengikuti proses relawan vaksin pun dituding hanya berpura-pura atau menyebarkan hoaks (berita bohong), ketika fotonya saat proses pengambilan darah diunggah akun media sosial pribadinya dan beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Warga Dayeuhkolot Harap Pemkab Bandung Bantu Bersihkan Gorong-Gorong

"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," ungkapnya.

Makanya ia meminta masyarakat yang tidak paham tentang prosesnya, jangan berkomentar yang memprovokasi. Sebaliknya, ia menyarankan warga untuk bertanya agar memahami prosesnya. Ia pun meyakinkan masyarakat bahwa sejauh ini yang ia rasakan, tidak ada dampak medis yang ditimbulkan akibat vaksin tersebut.

Diberitakan sebelumnya, hingga saat ini terdapat beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Diketahui kandidat itu diantaranya vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Ada pula kandidat vaksin kolaborasi Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan.***

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah