Alasan Pemprov Jabar Rutin Kerja Sama dengan Jepang Buka Loker Bidang Pariwisata hingga Industri Lain

- 3 Desember 2023, 12:00 WIB
 Suasana Kota Shizuoka Jepang
Suasana Kota Shizuoka Jepang /we-xpats.com

PRFMNEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) rutin berkolaborasi dengan Jepang menggelar job fair yang menghadirkan banyak lowongan kerja (loker) untuk menjaring tenaga kerja profesional untuk bekerja ke Negeri Sakura.

Terbaru, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Prefektur Shizuoka, Jepang, menggelar bursa kerja bertajuk “Job Fair Fuji no Kuni Mensetsukai” edisi ke-5 pada 2-3 Desember 2023 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung.

Alasan Pemprov Jabar rutin menggelar bursa kerja berkolaborasi dengan Pemerintah Jepang dengan membuka banyak lowongan pekerjaan untuk bisa dilamar oleh masyarakat diungkap oleh Kepala Disnakertrans Jabar Teppy Wawan Dharmawan.

Baca Juga: Rumah Hantu Jakarta Hadir di Bandung, Tebar Teror Virus Zombie di Istana BEC

Teppy menjelaskan, alasan rutin digelarnya job fair hasil kolaborasi antar pemerintah ini sebagai salah cara menjawab tantangan terhadap masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, angkatan kerja Jabar mencapai 25,39 juta orang, dan yang bekerja sebanyak 23,50 juta orang, sehingga tercatat ada pengangguran sebanyak 1,8 juta orang atau 7,44 persen dari angkatan kerja.

"Meskipun mengalami penurunan, angka ini masih terbilang cukup besar apabila dibandingkan dengan penduduk pada provinsi lain di Indonesia seperti misalkan di Provinsi Gorontalo. Bahkan apabila dibandingkan dengan Prefektur Shizuoka, Jepang, jumlah ini mencapai setengah dari jumlah penduduk yang ada di sana," ucapnya.

Baca Juga: Peringatan Hari AIDS Sedunia, Kota Bandung Targetkan Nol Kasus dan Tanpa Stigma

Teppy memaparkan saat ini Jabar sedang mengalami fenomena bonus demografi, di mana proporsi anak muda usia produktif mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sementara, Jepang mengalami krisis kependudukan akibat fenomena “the aging population”, yaitu kondisi kekurangan angkatan kerja akibat rendahnya angka kelahiran dan tingginya populasi warga berusia di atas 65 tahun.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x