“Tentunya setiap tahapan Pileg dan Pilpres mempunyai kerawanannya masing-masing, diantaranya: money politic, black compaign, intimidasi, konflik antar pendukung, pengerahan massa, berita bohong/hoax, isu sara, hate speech dan sebagainya sehingga berpotensi dapat menimbulkan konflik komunal terbuka antar elemen di masyarakat,” ucapnya.
“Maka diperlukan peran dan partisipasi dari seluruh kompenen bangsa termasuk para rektor Universitas dan peguruan tinggi sebagaimana fungsi dan perannya untuk melakukan pembinaan dan pengarahan bagi para mahasiswa,” tutur Kapolda Jabar.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk mencetak generasi muda yang berprestasi dan memberikan dampak positif baik di kalangan akademik maupun non akademik, sehingga kita semua berharap pemilu dan pilkada senrentak tahun 2024 dapat terlaksana dengan aman, damai, dan sejuk, sesuai prosedur hukum guna mewujudkan demokrasi yang semakin matang,” tutupnya.***