Terkait capaian Petani Milenial, Kang Emil menuturkan, sejak dikenalkan pada 2021, terjadi peningkatan peminat hingga tahun 2023 ini. Pada tahun 2021 ada 4.000-an pendaftar, lalu 2022 naik menjadi 20 ribuan pendaftar, dan tahun ini mencapai 30 ribuan pendaftar.
Baca Juga: Rachmat Gobel Dorong Generasi Muda Menjadi Petani
"Tidak semua pendaftar diluluskan pada tahap awal, karena ada seleksi umur, kelayakan, dan lain-lain," ucapnya.
Hal ini pun kata dia, menandakan petani milenial sangat diminati sebagai jawaban terhadap sumber pertahanan pangan agar masyarakat dijauhi dari krisis pangan. Kemudian, membuktikan juga regenerasi petani akan terjaga dengan semangat program ini.
"Saya ingatkan lagi program ini bukan program memberi honor atau menggaji peserta, bukan program karpet merah yang dijamin sukses, karena tugas dari pemerintah membersamai, keberhasilan dan tidaknya tergantung dari kerja keras, keberuntungan, konsitensi, istiqomah peserta," paparnya.
"Ini adalah tawaran Jawa Barat untuk generasi muda Indonesia, bahwa di masa depan tinggal di desa saja, asal kuasai ilmu bisnis, ilmu digital, insyaalah rezeki kota dan bisnis mendunia," pungkasnya.***