"Selain mengikuti konferensi internasional, ada negosiasi bisnis, juga akhirnya mendapat beasiswa Rp2,2 miliar untuk pendidikan teknologi blockchain," ujarnya.
Kang Emil menegaskan bahwa 30 agenda yang diikutinya dalam jangka waktu tujuh hari adalah untuk kepentingan Provinsi Jabar.
"Ini oleh-oleh luar biasa bagi generasi Z untuk mau belajar karena disrupsi digital seperti Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence ), perdagangan aset mata uang kripto, dan lain-lain. Jangan sampai kita jadi korban atau objek," ungkapnya.***