Network
PRFMNEWS - Pemprov Jabar berkomitmen melindungi dan mendampingi seluruh peserta program Petani Milenial hingga bisnisnya sukses dan membawa kesejahteraan bagi petani.
Salah satu komitmen Pemprov Jabar melindungi peserta Petani Milenial yaitu terkait permasalahan yang dialami peserta Angkatan pertama program tersebut, Rizky Anggara dan sejumlah temannya yang ditagih utang oleh Bank bjb.
Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina mengatakan, terkait penyelesaian masalah tagihan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang harus dibayarkan peserta Petani Milenial ini akan segera dibantu untuk diselesaikan.
Yuke mengaku Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan Bank bjb agar peserta Petani Milenial yang belum bisa membayar bantuan pinjaman modal dari KUR akibat permasalahan yang dialami mereka di lapangan akan tetap terlindungi.
"Permasalahan ini Insyaallah akan kita selesaikan dengan Bank bjb hari Senin (6 Februari 2023)," kata Yuke di Gedung Sate, Kamis 2 Februari 2023.
Yuke lanjut menjelaskan, sejak awal Pemprov Jabar telah berupaya mendampingi peserta program Petani Milenial, mulai dari memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas petani muda yang kompeten untuk bantu mengatasi ancaman krisis pangan.
Kemudian juga memberikan bantuan sarana produksi pertanian, memberikan bantuan pascapanen melalui bantuan pengemasan komoditas panen.
Pemprov Jabar, tambahnya, juga memberikan sertifikasi halal dan membantu pengurusan Hak Kekayaan Intelektual untuk produk yang dijual hingga pemasaran produk.
Untuk permodalan, ia menyampaikan Pemprov Jabar memfasilitasi pembiayaan peserta Petani Milenial melalui skema KUR Bank bjb.
Dalam hal perkreditan ke Bank bjb, offtaker (pembeli hasil panen) bertindak sebagai penyerap komoditas sekaligus avalist atau penjamin, sehingga peserta Petani Milenial tak perlu mendaftarkan agunan apapun ke bank.
Secara umum, ungkapnya, program Petani Milenial benefitnya telah banyak dirasakan para peserta di seluruh Jabar.
"Program ini sangat potensial mengingat luas lahan Jabar dan SDM yang banyak. Namun memang terkadang kita menemui permasalahan eksternal yang di luar dugaan seperti perang Rusia - Ukraina," ujarnya.
Baca Juga: Pemilihan Ketua Umum Baru, Serikat Perusahaan Pers Gelar Kongres di Hari Pers Nasional
Yuke mencontohkan, komoditas tanaman hias di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Offtaker kesulitan mengekspor ke luar negeri sehingga benefit berupaya pembayaran hasil panen tanaman hias kepada para petaninya belum mengalir maksimal.
Untuk kasus tersebut, tuturnya, Pemprov Jabar berupaya membantu petani tersebut dengan menjualkan produk tanaman hias di berbagai pameran, dan mengimbau agar ASN membeli produk tersebut.
"Bahkan kita minta juga kepada ASN Jabar untuk membeli produk mereka, selain itu kita sediakan gerai-gerai pemasaran produk" bebernya.
Baca Juga: Warga Bandung Bisa Beli Minyak Goreng, Beras hingga Baju Murah Mulai Maret 2023
Yuke tak menampik bahwa dalam proses perjalanan program Petani Milenial, Pemprov Jabar menemui sejumlah kendala namun pihaknya terus melakukan evaluasi dan memonitoring setiap dinamika yang muncul.
"Ini menjadi perhatian kami untuk perbaikan dan penyempurnaan sehingga pelaksanaan program berikutnya akan semakin baik," tuturnya. ***
