12 Pasien Anak Gagal Ginjal Akut Usia Beragam Sudah Ditangani RSHS Bandung

- 20 Oktober 2022, 09:00 WIB
RSHS Bandung.
RSHS Bandung. /PRFMNEWS.ID

PRFMNEWS - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan sudah menangani 12 pasien anak pengidap gagal ginjal akut misterius dengan usia bervariasi.

Total 12 pasien anak menderita gagal ginjal akut yang dirawat di RSHS Bandung ini merupakan akumulasi jumlah sejak Agustus 2022 sampai 19 Oktober 2022.

Sebanyak 12 pasien anak pengidap gagal ginjal akut yang ditangani RSHS ini berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, hingga sejumlah daerah di luar Bandung.

Konsultan Nefrologi Anak RSHS Prof. Dany Hilmanto mengatakan, dari 12 anak ini, pasien yang berusia paling tinggi yakni 13 tahun. Sedangkan sisanya mayoritas berusia di bawah 6 tahun.

Baca Juga: Ikuti Arahan Kemenkes, Nakes dan Faskes di Bandung Dilarang Beri Obat Sirup ke Pasien Anak

"Sampai hari ini ada total 12 orang, dan sekarang dalam perawatan ada tiga orang, ada di ICU satu orang, tapi yang satu orang lainnya sudah membaik, dan Insya Allah bisa pulang," kata Dany pada 19 Oktober 2022, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.

Selama penanganan penyakit itu, dia mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar bisa segera mengetahui penyebab gagal ginjal akut yang masih misterius tersebut.

Selain itu, pihaknya juga merujuk kepada pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penanganan penyakit gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: IDAI Telusuri Penyebab Anak Idap Gagal Ginjal Akut Misterius Punya Gejala Khas yang Lebih Cepat Memburuk

Baca Juga: Daftar 4 Merk Obat Batuk Sirup yang Diduga Pemicu Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Pedoman itu, lanjutnya, sudah memberikan alur penanganan secara jelas yang juga dipedomani dari fasilitas kesehatan tingkat puskesmas.

Dia pun mengingatkan kepada masyarakat jika anak mengalami demam, batuk, atau pilek, selama 14 hari, maka dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan medis.

"Kalau masih normal-normal ya dipantau, kalau nggak normal ya pasien dibawa ke rumah sakit rujukan, di pedomannya juga sudah disampaikan jelas," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah