Network
PRFMNEWS – Ridwan Kamil menahan air mata saat menceritakan kegiatan-kegiatan baik yang kerap dilakukan Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) semasa hidup hingga di akhir hayatnya.
Momen kesaksian Ridwan Kamil menceritakan langsung kegiatan baik yang dikerjakan putranya, Eril sambil menahan tangisnya saat pengajian keluarga pada Minggu, 5 Juni 2022 kemarin.
Menurut Ridwan Kamil, kabar Eril wafat tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss mengundang jutaan orang di luar sana, baik yang mengenal atau tidak mengenalnya tak henti memanjatkan doa terbaik untuk almarhum.
Baca Juga: Hari Pertama Ridwan Kamil Ngantor Lagi di Gedung Sate, Pimpin Rapat untuk Bahas Ini
Awalnya, Ridwan Kamil mengaku kaget begitu banyak orang di luar sana tak lelah menghaturkan doa-doa terbaik atas kepergian Eril. Bahkan mereka berbondong-bondong takziah ke keluarganya di Gedung Pakuan, Kota Bandung sejak Sabtu 4 Juni 2022.
“Mulanya saya kaget begitu banyak doa, harapan, dimunajatkan baik oleh orang yang ia kenal tapi justru mayoritas oleh orang yang tidak dia kenal,” ucapnya.
Ridwan Kamil menyatakan, doa-doa terhadap Eril yang terus mengalir dari begitu banyaknya orang di dalam bahkan hingga luar negeri ini adalah buah dari kebaikan yang ditanam Emmeril semasa hidupnya.
Di mata keluarga termasuk bagi dirinya, Eril adalah sosok anak berakhlak sholeh dan gemar membantu sesama atas kehendaknya sendiri.
“Mungkinkah doa-doa pengajian dari desa-desa sampai ulama-ulama di Indonesia dan Palestina ini buah dari bekal almarhum yang saya tidak selalu ikut,” ungkapnya.
Sehingga Gubernur Jawa Barat itu meyakini bahwa apa yang dilakukan Eril semasa hidupnya itu, kini berbalik ke dirinya dan pihak keluarga meski ia sudah kembali ke Sang Maha Pencipta.
“Dia malam-malam membawa-bawa bantuan ke kaum dhuafa, buah dari kemuliaan akhlaknya, mungkin jutaan doa itu juga adalah berkah dari orang-orang yang pernah merasa diselamatkan dan dilindunginya dalam kesehariannya,” ujarnya.
“Di usia belianya memimpin organisasi kemanusiaan, selalu menebarkan kebahagiaan, tidak pernah sedih selama hidup, menjadi cahaya, dan selalu melindungi orang yang melaluinya bahkan hingga detik-detik akhir hayatnya pun jiwa menolongnya menyertai akhlaknya,” imbuhnya.
Meski sangat berat dan duka kehilangan anak tercintanya belum hilang sepenuhnya, Ridwan Kamil mewakili istri dan keluarga besarnya menegaskan kembali bahwa mereka telah ikhlas atas takdir yang dialami Eril.
“Kami secara batin sudah sangat mengikhlaskan kepergian ananda Emmeril Kahn Mumtadz anak pertama kami,” tuturnya.***
