Survei Terbaru Mudik 2022, Potensi Pergerakan Mudik Warga Capai 79,4 Juta Orang

- 13 April 2022, 16:00 WIB
ILUSTRASI mudik.*
ILUSTRASI mudik.* /PRFMNEWS

PRFMNEWS - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI kembali mengeluarkan hasil survei terbaru, perihal potensi pergerakan warga dalam arus mudik lebaran pada tahun 2022 ini.

Jika sebelumnya diperkirakan sebanyak 55 juta orang atau 20,3 persen, terbaru data tersebut meningkat menjadi 79 juta orang lebih atau 29,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Hasil survei kedua yang diambil pada periode 9-21 Maret 2022 tersebut dilakukan, setelah Pemerintah resmi menghapus persyaratan PCR dalam aturan pelaku perjalanan mudik. Sementara survei sebelumnya, dilakukan saat kebijakan penghapusan syarat PCR belum dikeluarkan.

Dari data hasil survei terbaru menunjukkan, potensi pergerakan pelaku perjalanan mudik tahun 2022 ini mendekati kondisi normal pada tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Komplotan Pencuri Motor yang Beraksi Saat Tarawih di Bandung Diringkus Polisi, 16 Motor Jadi Barang Bukti

Sebagai bahan indikatornya, pada tahun 2019 lalu sebanyak 14 juta dari jumlah penduduk sebanyak 33 juta orang lebih warga sekitar Jabodetabek, melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Sementara pada tahun ini, dari jumlah penduduk Jabodetabek sebanyak 33,9 juta orang, sekira 38,5 persen atau sebanyak 13 juta orang lebih akan melakukan perjalanan mudik tahun ini, setelah Pemerintah menghapus persyaratan PCR bagi pelaku perjalanan.

Hadapi Arus Mudik Balik 2022, Tiga Persoalan Ini Masih Jadi Perhatian Serius

Menghadapi arus mudik tahun ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat mulai melakukan pemetaan di jalur yang ramai dilalui pemudik mulai dari Simpang Susun Cileunyi, hingga Tasikmalaya menjelang arus mudik balik tahun ini. Tiga persoalan penyebab adanya perlambatan dan kemacetan, masih jadi perhatian serius.

Kepala Dishub Jabar A. Koswara mengungkapkan, potensi penyempitan jalur (bottle neck), aktivitas pasar tumpah, dan persilangan jalan (crossing) masih menjadi persoalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Jadi, tadi kita membahas langsung persoalan di lapangan, ditemukan beberapa persoalan yang harus dikoordinasikan dan ditegaskan oleh para penyelenggara angkutan lebaran," ujar Koswara di Kota Tasikmalaya, Senin, 4 April 2022 lalu.

Baca Juga: Ciro Alves Resmi Jadi Punggawa Persib, Biru Adalah Hijau yang Baru Terjawab

Dengan alasan itu pula, jelas Koswara, pihaknya bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat dan Polda Jabar akan mengoptimalkan titik-titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan tersebut dengan sejumlah rencana tindakan.

Kota Bandung Siap Hadapi Arus Mudik 2022

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) kota Bandung menyiagakan sekira 700 personel mereka untuk Operasi Angkutan Lebaran tahun 2022 ini. Para petugas tersebut nantinya disebar ke 8 posko Yang disiapkan untuk pengamanan Lebaran.

Kepala Dishub kota Bandung, Ricky Gustiadi menyatakan, 700 personil itu nantinya dibagi dua shift, dan mulai bertugas sejak pukul 06.00 sampai 20.00 WIB. Di setiap poskonya diisi 8 orang.

Lokasinya sendiri yakni di terminal Cicaheum, Leuwi Panjang, ATCS, CC Room, posko PJU, posko derek dan gatur. Petugas akan disebar mulai tanggal 26 Mei 2022 hingga 10 April 2022 atau pada -H 7 dan +H7. Dan prediksi puncak di perkirakan pada Jumat dan Sabtu (29 April dan 8 Mei). 

Baca Juga: Intip Sarung yang Dibuat Sang Istri, Ridwan Kamil: Giveaway Buat Lelaki Sholeh

"Perkiraan jumlah pemudik setelah dihapus tes swab pcr bagi yang sudah boster. Untuk nasional 79,4 juta. Kebanyak ke Jawa tengah sekitar 26,8 persen atau 21,3 juta orang. Untuk mudik ke Jabar sekitar 15 persen atau  11,9 orang," ucap Ricky saat monitoring kesiapan di Stasiun Hall, Jl Kebon Jati, Kamis 7 April 2022 lalu.

Perihal kesiapan angkutan Lebaran, kata Ricky, setiap harinya disiapkan 17.755 kursi di Terminal tipe A Leuwi Panjang bagi pemudik tujuan Banten, Jakarta, dan Sumatra. Sementara jumlah trayek disiapkan sebanyak 16, dari 17 Perusahaan Otobus (PO) bus, dan jumlah bus sebanyak 335 unit.

"Yang diizinkan armada ada 891, tapi yang siap operasi (SO) 335 unit, sisanya jadi cadangan siap guna operasi (SGO)," jelasnya.

Baca Juga: Rombongan KASAD Kecelalaan di Merauke, 1 Perwira Tewas 3 Wartawan Terluka

Untuk di terminal tipe A Cicaheum, sekira 7.800 kursi disiapkan per hari dengan tujuan wilayah timur kota Bandung seperti Sumedang, Tasik, Ciamis, Banjar, Cilacap, Jawa Tengah dan Bali.

Jumlah trayek yang disiapkan sebanyak 35 trayek, dari 27 PO, dan jumlah bis 156 unit, dari 453 bis yang sudah ada izinnya.

"Dishub jamin tidak akan ada penumpukan penumpang. Sehingga kami prediksi selama 10 hari ada sekitar 250 ribu pemudik dari Bandung keluar kota Bandung," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah