Hasil Rapid Test, 2 Ribu Warga Jabar Terindikasi Positif Covid-19

- 30 April 2020, 07:19 WIB
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020).
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020). /TOMMY RIYADI/PRFM.

BANDUNG,(PRFM) - Berdasarkan 96.000 rapid diagnostic test (RDT) yang disebar ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan di Jawa Bara, sekitar 2000 diantaranya terindikasi Positif Covid-19.

Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani dalam jumpa pers soal perkembangan penanganan COVID-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).

Baca Juga: Seorang Perawat Puskesmas di Garut Terkonfimasi Positif Covid-19

"Dari hasil tersebut, yang terbanyak yang masih di klaster-klaster sebelumnya, Bodebek dan Bandung Raya. Hampir 96 ribu (RDT), yang reaktif (terindikasi positif) 2.000 orang," kata Berli.

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, menurut Berli, Pemerintah Provinsi Jabar menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/ PCR) bagi warga terindikasi positif COVID-19.

"Ini masih menunggu, besok mudah-mudahan peralatan (untuk menggelar tes COVID-19 dengan metode PCR) sudah datang. Kita bisa melakukan pemeriksaan ini," ucapnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar secara intensif melakukan rapid test untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 di provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini.

Adapun untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 secara optimal, Jabar merujuk pola yang dilakukan oleh Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk.

Baca Juga: Ombudsman RI Buka Posko Pengaduan Daring Covid-19

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x