Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan kepada Siswa Diusulkan Dimutasi Keluar Bekasi

- 19 Februari 2020, 21:31 WIB
Ilustrasi kekerasan. /PIXABAY
Ilustrasi kekerasan. /PIXABAY /

BANDUNG, (PRFM) - Pemerintah Kota Bekasi mengajukan permohonan sanksi bagi oknum guru SMAN 12 Kota Bekasi yang melakukan tindak kekerasan kepada muridnya. Sanksi yang dimohonkan ke Gubernur Jawa Barat itu berupa permohonan dimutasi sang oknum ke luar Kota Bekasi.

Rekomendasi tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi nomor 420/1146/Disdik.set.

Surat dikeluarkan atas hasil klarifikasi dan evaluasi yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kota Bekasi dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

"Menurut hasil evaluasi kami, Kepala SMAN 12 Kota Bekasi telah mengambil tindakan tegas dengan menetapkan SK pemberhentian wakil kepala sekolah bidang kesiswaan atas nama Idianto Muin," kata Kepala Disdik Kota Bekasi Inayatullah, Rabu, 19 Februari 2020.

Baca Juga: Atasi Kemacetan, ITB Akan Sediakan Shelter Ojol

Namun keberadaan yang bersangkutan sebagai guru tetap di SMAN 12 Kota Bekasi dikhawatirkan dapat menimbulkan beban psikologis. Tidak hanya bagi yang bersangkutan, tapi juga sejumlah siswa yang mengalami kekerasan.

"Maka dari itu, kami mengajukan permohonan sanksi agar oknum guru pelaku kekerasan pada murid tersebut dimutasi ke luar Kota Bekasi," katanya.

Inayatullah memahami, Disdik Kota Bekasi memang tidak mempunyai kewenangan langsung terhadap yang bersangkutan.

Baca Juga: Tiga Tersangka Sunda Empire Tidak Alami Gangguan Jiwa, Polda Jabar: Penyidikan Berlanjut

Namun ia menegaskan pihaknya tetap berupaya memberikan kenyamanan kepada para siswa.

"Kewenangan SMA/SMK memang ranahnya provinsi. Namun karena insiden tersebut berada di wilayah Kota Bekasi, kami punya tanggung jawab moral untuk ikut membantu karena menyangkut anak didik yang ada di Kota Bekasi," katanya.

Menurut Inayatullah, tindakan oknum guru tersebut kepada siswanya sangat tidak pantas, mengingat tugas dari seorang guru ialah mendidik dan menjadi pengayom bagi anak didiknya.

"Saat hari kejadian, kami memanggil kepsek juga oknum guru untuk meminta maaf kepada siswa dan orang tua murid supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Karena jelas memang dia sudah mengakui kesalahannya," katanya.

Baca Juga: SPP Gratis SMA Sederajat di Jabar Mulai Direalisasikan Juli Tahun Ini

Inayatullah berharap kejadian tersebut menjadi insiden terakhir di dunia pendidikan.

"Ini menjadi peringatan bagi kita semua, ke depan harus dibarengi juga pembinaan. Supaya ini jadi yang terakhir, jangan ada lagi tindakan kekerasan di dunia pendidikan," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x