Network
PRFMNEWS - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jafar Ismail tak menampik jika harga daging sapi dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan.
Jafar bahkan memberikan pilihan kepada masyarakat. Masyarakat yang ingin memperoleh daging sapi lebih murah bisa memilih daging sapi yang dibekukan.
Menurutnya, harga daging sapi beku lebih murah dari daging sapi potong, yaitu di angka Rp85.000 pr kg.
Selain itu, daging sapi beku pun tak kalah segar dari daging sapi potong di pasaran.
"Masyarakat kita ini seneng daging yang langsung dipotong di pasaran, tidak suka daging yang dibekukan. Padahal sama saja fresh-nya," katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 22 Januari 2021.
Baca Juga: DKPP Jabar Ungkap Penyebab Harga Daging Sapi Naik, Begini Katanya
Baca Juga: Terbaru! Lima Rumah dan Satu Gereja Rusak Akibat Gempa Sulawesi Utara Tadi Malam
Diketahui, saat ini harga daging sapi paling mahal dipatok di harga Rp130.000 per kg. Jafar pun mengungkapkan penyebab naiknya harga daging sapi.
Hal itu kata dia terjadi karena harga daging sapi impor dari Australia mengalami kenaikan. Sementara sebesar 50% pasokan daging sapi di Jabar berasal dari impor.
"Harga daging sapi impor mulai Juli sampai Januari mengalami kenaikan, naik sekitar Rp13.000 per kg, ini yang mengakibatkan harga daging sapi di pasar naik," katanya.
Baca Juga: Basarnas Hentikan Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Setelah 13 Hari Pelaksanaan
Baca Juga: Kabar Baik! BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Tertunda di 2020 akan Disalurkan di Januari Ini
Ditanya terkait ketersediaan daging sapi di Jabar, dia mengatakan sampai saat ini stok daging sapi di Jabar aman. Hanya saja ia tidak menafikan bahwa harganya melonjak.
"Untuk kebutuhan daging sapi sebetulnya cukup, cuma agak mengalami kenaikan karena dipicu kenaikan harga daging sapi impor dari Australia," tandasnya.***
