Jabar Catat Investasi Tertinggi Nasional 2023, Bank Indonesia Apresiasi Iklim Investasi Harmonis

30 Januari 2024, 22:30 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono (tengah) /PRFM

PRFMNEWS - Provinsi Jawa Barat sukses membukukan realisasi investasi sebesar Rp210,6 triliun pada tahun 2023. Capaian ini mengantarkan Jabar sebagai peringkat pertama nilai investasi secara nasional.

Meresponsnya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono mengatakan, kunci realisasi investasi di Jabar tidak terlepas dari keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis.

Faktor tersebut sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif agar para investor percaya untuk berinvestasi di Jawa Barat.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Dapat Dana Investasi untuk IKN Rp7 Triliun dari Brunei

"Realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun," ucap Bambang dalam kegiatan Bewara Jawa Barat (Beja) 'West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024' di Gedung Sate, Bandung, Selasa 30 Januari 2024.

Ia juga menyampaikan, meski ada perlambatan, tetapi perekonomian Jawa Barat pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,57% (yoy).

Menyongsong 2024, Bambang optimistis perekonomian akan tetap tumbuh dan berada pada kisaran 4,9% – 5,7% (yoy) dengan aktivitas Pemilu, Pilkada, termasuk kondisi global seperti perang di Ukraina dan Palestina, serta persaingan AS dan China.

Baca Juga: Terungkap Alasan Pemprov Jabar Prioritaskan 4 Koridor BRT Bandung Raya ini Beroperasi di 2024

Maka dari itu, menurut Bambang, seluruh stakeholders terkait investasi di Jawa Barat juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini.

"Khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman," ungkapnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani mengungkap, selain berdampak terhadap ekonomi, keberhasilan investasi Jabar juga menyerap 253 ribu lebih tenaga kerja.

"Dengan artian, setiap nilai Rp1 triliun itu bisa menyerap lebih dari 1.200 orang tenaga kerja," kata Nining pada kesempatan yang sama.

Kabar yang membahagiakan juga kata Nining, capaian investasi saat ini tidak hanya terfokus di Jabar bagian barat saja, melainkan kawasan Investasi Baru (New Investment) seperti Kawasan Rebana dan Jabar Selatan juga sukses melebihi target.

"Rebana ini memiliki capaian investasi yang sangat bagus melebihi dari target yang ditetapkan ini kawasan rebana metropolitan, kemudian kalau kita hubungkan di kawasan Jabar bagian Selatan dan selama ini memiliki investasi dengan catatan investasinya cukup tinggi dan melebihi target tahun 2023," tuturnya.

Adapun empat sektor pendongkrak investasi di Jawa Barat kata Nining adalah investasi infrastruktur, pariwisata, hilirisasi renewable energy dan teknologi.

"Investor tertinggi di Jawa Barat pada 2023 adalah Jepang dengan nilai investasi Rp25,65 triliun dari 6.900 proyek, kedua Singapura Rp25,49 triliun, kemudian ada China, Korea Selatan, Malaysia, dan Belanda," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler