Puncak Musim Hujan di Jabar Diprediksi Februari 2024, Bey Machmudin: Status Siaga Bencana Sudah Ditetapkan

5 Desember 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi banjir. /BUDI SATRIA/PRFMNEWS

PRFMNEWS – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menyatakan status siaga darurat bencana untuk 27 kabupaten/kota sudah ditetapkan sejak tanggal 9 November 2023 sampai 31 Mei 2024.

Untuk itu seluruh daerah di Jabar diminta meningkatkan kesiagaan terhadap potensi terjadinya bencana alam di musim penghujan khususnya banjir dan longsor.

"Status siaga darurat bencana, tapi hanya mengingatkan belum berdampak pada penggunaan anggaran. Jadi mengingatkan seluruh kabupaten dan kota agar siaga karena sangat rentan terhadap bencana," ujar Bey Machmudin, Senin 4 Desember 2023.

Baca Juga: Jelang Musim Hujan, Pemkab Bandung Mulai Susun Langkah untuk Antisipasi Bencana

Bey menyebut puncak musim hujan di Jabar diperkirakan terjadi pada bulan Februari 2024. Hingga saat ini, dampak curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem telah mengakibatkan longsor di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Ciamis, dan Kabupaten Bandung Barat.

"Terberat baru ada laporan-laporan yang longsor seperti Sukabumi, Ciamis, Cililin. Jadi memang kita harus hati-hati," ucapnya.

Bey menjelaskan, apabila status sudah berubah menjadi tanggap darurat, maka pihaknya akan menggunakan anggaran BTT (bantuan tak terduga) untuk penanganan korban bencana alam. Namun ia berharap anggaran tersebut tidak digunakan apabila semua pihak dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan bisa terjadi.

"Kan ada BTT- ya, tapi itu bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat. Kalau sekarang sih hanya sesuai dengan yang disiapkan di anggaran masing-masing dinas. Tapi kami berharap tidak digunakan, kita berharap kita dapat antisipasi bencana ini," tuturnya.

Baca Juga: Simulasi Keadaan Darurat, Pertamina Regional JBB Asah Kesiapsiagaan dan Tanggap Bencana

Masyarakat harus waspada

Lebih lanjut, Bey mengimbau masyarakat agar tidak panik berlebihan namun selalu waspada saat beraktivitas sehari-hari menyusul telah ditetapkannya status siaga bencana di 27 kabupaten/kota di Jabar.

"Diharapkan meningkatkan kesiagaan tapi jangan juga panik, beraktivitas saja seperti biasa tapi tetap waspada," harap Bey.

Pemerintah Provinsi Jabar bersama BPBD, imbuhnya, sudah memetakan wilayah mana saja yang rawan bencana termasuk membuat langkah antisipatif yang akan dilakukan. Selain itu, penanganan kepada para korban pascakejadian juga harus dipikirkan agar perekonomiannya bisa terus berjalan.

Baca Juga: KAI Bandung Terapkan 3 Upaya Antisipasi Bencana di Musim Hujan Agar Perjalanan KA Tetap Aman

"Ada beberapa yang memang sudah ada petanya dan diingatkan bahwa pertama harus antisipasi dan masyarakat agar diingatkan patuh pada arahan petugas di lapangan. Juga jangan sampai setelah seandainya mereka mengungsi bagaimana kehidupannya itu harus dipikirkan juga," paparnya.

Bencana hidrologi yang perlu diwaspadai di Jabar saat ini adalah banjir di wilayah bagian tengah Jabar ke utara dan longsor di wilayah selatan yang letak geografisnya lebih curam.

Namun demikian penetapan status siaga bencana di Jabar meliputi banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi, serta tanah longsor.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler