Guru SMK Cirebon yang Dipecat Usai Komen di IG Ridwan Kamil Dikasih Kerjaan Baru dari Dedi Mulyadi

19 Maret 2023, 19:10 WIB
Soal Kasus Muhammad Sabil Fadhillah dan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Stratifikasi di Sunda Itu Saamparan, Sajajaran /Diolah dari Google/

PRFMNEWS - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memberikan pekerjaan baru kepada guru honorer yang dipecat oleh Yayasan yang menaungi SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Muhammad Sabil Fadhillah (34).

Sabil yang dipecat sebagai guru usai komentar ‘maneh’ di Instagram (IG) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, oleh Dedi Mulyadi diberi pekerjaan sebagai fotografer.

Dedi Mulyadi memberikan pekerjaan Sabil sebagai fotografer di timnya karena mengetahui mantan guru SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon itu menganggur.

Baca Juga: Hore! Ada Promo Tiket Tarif Murah Kereta Bandara Soekarno Hatta Mulai 23 Maret 2023

"Saat menemui Sabil beberapa hari lalu, ternyata dia menganggur dan sedang mencari kerja," kata Dedi Mulyadi, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Minggu 19 Maret 2023.

Sementara Sabil yang mendapat tawaran pekerjaan sebagai fotografer dari Dedi Mulyadi itu menyambut baik.

"Sekarang mah job seeker, masih cari kerja. Barangkali mau dijadikan fotografer atau kameramen akang (Dedi Mulyadi) boleh, itu juga kalau ditawari," ucap Sabil saat ditanya pria 51 tahun itu.

Baca Juga: Masjid Baru di Surabaya Berarsitektur Hijau Karya Ridwan Kamil Sudah Bisa Digunakan Saat Ramadhan

Mendengar pernyataan tersebut, Dedi langsung memenuhi keinginan Sabil, dan keduanya saling berjabat tangan pertanda sepakat untuk mempekerjakan Sabil sebagai fotografer di timnya.

Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar ANTARA/Dok Dedi Mulyadi

“Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer. Kalau bener salaman, deal," ujar keduanya sambil berjabat tangan.

Belajar dari kasus Sabil, Dedi Mulyadi berharap semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tak perlu tegang.

Dedi juga mengkritik Sabil sebagai seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik jangan sampai menimbulkan multi-tafsir.

Baca Juga: Sebelum Berangkat ke Cibinong Lawan Dewa United, Skuad Persib Bandung Sempatkan Latihan Ringan di Pusdikpom

"Dan saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multitafsir, karena kulturnya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh tapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan." tutur Dedi.

Sebelumnya, Sabil diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaungi SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon lantaran dinilai melakukan pelanggaran kode etik guru sebanyak tiga kali.

Terakhir, Sabil dinilai melanggar kode etik guru setelah berkomentar di unggahan IG Gubernur Ridwan Kamil dengan menggunakan Bahasa Sunda kasar yaitu ‘maneh’.

Sebenarnya pihak sekolah tempat Sabil mengajar itu sudah memberikan kesempatan untuk ia kembali mengajar. Namun, Sabil memilih untuk berhenti sebagai guru SMK tersebut.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler