PRFMNEWS - Produsen tahu tempe yang tergabung dalam Paguyuban Tahu Tempe Jabar rencananya akan menggelar aksi mogok produksi pada pekan depan.
Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jabar Zamaludin mengatakan, aksi mogok produksi tersebut pada akhirnya dibatalkan usai adanya pertemuan pada Rabu malam kemarin.
"Jadi kita ini tadinya mau mogok pada Senin, Selasa, Rabu, dan tadi malam kita kumpul lagi dan mogoknya dibatalkan karena banyak pro kontranya," kata Zamaludin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Kamis, 13 Oktober 2022.
Baca Juga: Meski Mengalami Kenaikan Harga, Pemerintah Kota Bandung Pastikan Stok Kacang Kedelai Aman
Karena adanya pro kontra, dan dihawatirkan adanya rusuh, sehingga disepakati aksi mogok produksi dibatalkan.
"Karena kan ada subsidi yang keluar dari Kopti secara tiba-tiba juga, jadi rame, dan daripada kisruh yang kita batalkan," kata Zamaludin.
Subdisi yang diberikan Kopti ini sebesar Rp1.000 untuk perkilogram kedelai.
Meski begitu, kata Zamaludin, subsidi dari Kopti ini hanya diberikan kepada anggota kopti, sementara banyak perajin tahu tempe yang tidak bergabung dengan Kopti.
Oleh karenanya tetap akan kenaikan harga tahu tempe pada pekan depan.
"Ini subdisi gak merata hanya ke Kopti saja, ga ke semua toko kedelai," urainya.
Untuk harga tahu dan tempe pada pekan ini mulai mengalami kenaikan hingga Rp500.
"Tempe naik sekitar Rp200 - Rp500 perbatang," urainya.***