Viral ‘Kampung Mati’ di Subang yang Ditinggalkan Warganya Hingga Tersisa 1 Keluarga, Ternyata Ini Alasannya

29 Oktober 2021, 14:55 WIB
Kampung Mati di Subang, Jawa Barat, viral di media sosial /Tangakapan Layar kanal YouTube Alman Mulyana.

PRFMNEWS – Mendengar kata kampung di daerah pegunungan, tentu terlintas dalam pikiran Anda sebuah wilayah dengan sekelompok warga yang rukun dan ramah dengan pemandangan hijau, udara sejuk, dan suasana tenang.

Namun, gambaran itu akan sedikit berbeda saat Anda mengunjungi “Kampung Mati” yang bernama Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di mana pemukiman di kampung itu justru ditinggalkan oleh seluruh warganya, hingga hanya menyisakan satu keluarga saja.

Melansir sebuah video di kanal YouTube “Alman Mulyana” yang diunggah pada 10 Oktober 2021 lalu, terungkap kondisi terkini di Kampung Palasari dan alasan warga meninggalkan kampung tersebut.

Kondisi jalan yang terjal, ketiadaan listrik dan jauh dari akses pendidikan membuat warga meninggalkan Kampung Palasari.

Hal itu terungkap ketika sang kreator video, Alman, berbincang dengan Udin, seorang warga setempat yang membuka warung di pinggir jalan utama sebelum masuk perkampungan Palasari.

Baca Juga: Istana Ungkap Alasan Jokowi Pilih Carter Pesawat Garuda Indonesia untuk Perjalanan ke 3 Negara

Menurut Udin, warga Kampung Palasari pindah ke pinggiran Kota Subang akibat akses jalan utama menuju kampung yang berbatu dan tidak layak. Bahkan warga hanya bisa melintas dengan menggunakan kendaraan tertentu, seperti motor trail. Selain itu, letak kampung yang jauh dari pusat pendidikan membuat akses anak-anak menuju sekolah terhambat.

“Itu kalau saya tau dari Pak Sumpena (nama warga yang tersisa di Kampung Palasari) karena keterpinggiran, anak-anak ke sekolah jauh, akses ke pasar jauh. Tapi sekarang tinggal sisa tiga orang lagi (1 keluarga) itu Pak RT Pak Sumpena, istri, sama anaknya satu, ” kata Udin.

“Karena memang di era modern kaya sekarang ini, berat banget ya tinggal di kampung tanpa listrik, tanpa internet,” sahut Alman.

Selanjutnya, Alman memperlihatkan suasana di kampung tersebut yang hijau dan asri, cocok untuk bersantai. Banyak pohon rimbun dan jalan setapak yang dicor semen. Tampak pula deretan rumah yang kebanyakan berkonsep panggung (rumah tradisional Sunda) dengan kondisi yang masih layak huni.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Sopir Truk yang Tabrak Polantas Hingga Meninggal di Tol Cikampek Berkendara Sambil Main HP

“Jalan menuju kampung ini walaupun berada di tengah hutan ya, bagus. Dan ini juga rumah-rumah yang ditinggal sama warga, bagus tuh. Ini padahal buat ngadem di sini itu enak,” kata ucap Alman sambil menelusuri jalan setapak.

Meski datang di siang hari, kondisi sepi senyap yang disuguhkan membuat Alman merasa ngeri berada di sekitar “Kampung Mati” tersebut.

“Padahal jam 12 siang, tapi asli auranya itu serem-serem gimana gitu. Dan katanya di sini tuh masih banyak hewan buas, karena benar-benar berada di tengah hutan, di atas gunung,” tutur Alman.

Selanjutnya, Alman mengatakan jika sebenarnya kondisi di sekitar Kampung Palasari amat subur dengan hasil hutan yang melimpah. Banyak tersedia pohon kawung (aren) dan pohon buah-buahan lain.

Baca Juga: Cara Mengendalikan Lapar yang Bagus untuk Diet Menurut dr Zaidul Akbar

“Di sini juga walau siang tidak terasa panas ya karena banyak pohon kawung, di sebelah situ (menunjuk ke arah jurang) banyak pohon pepaya, pada matang ini, dan ini ada pohon durian tapi tidak berbuah, sama ada jeruk,” ujar Alman.

Sayangnya, di video tersebut Alman tidak berhasil menemui satu keluarga yang kabarnya menjadi satu-satunya penghuni di Kampung Palasari.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler