Vaksinasi Memakan Waktu 15 Bulan, Ridwan Kamil: Terlalu Lama

6 Januari 2021, 08:59 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /HUMAS JABAR

PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan selesai dalam 15 bulan dianggap terlalu lama.

Emil sapan akrabnya berharap proses vaksinasi Covid-19 bisa lebih cepat yakni dalam kurun waktu 12 bulan atau bahkan hanya 6 bulan saja.

"Kami sedang mengoordinasikan kepada pemerintah pusat, karena informasi yang didapat vaksinasi ini selesai dalam 15 bulan. Menurut kami terlalu lama hingga mendekati pertengahan 2022. Bisa tidak kita simulasikan di 12 bulan bahkan di 6 bulan," ujar Emil dalam konferensi pers virtual, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: Sebentar Lagi, 44 Ribu Tenaga Kesehatan Jabar Terima Vaksin Sinovac

Baca Juga: Bansos Tahun Ini Disalurkan via Transfer, Pengamat Ingatkan Jangan Sampai Ada Mediator Lain

Untuk mempercepat proses penyuntikan vaksin, menurut Emil maka tempat pemberian vaksin harus ditambah dua kali lipat. Saat ini di Jawa Barat baru ada 1.100 lokasi, ia berharap nantinya bisa menjadi 2.000 lokasi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas milik negara.

"Itu hanya bisa dijawab jika jumlah tempat pemberian vaksin di Jabar itu bisa dua kali lipat. Sementara baru 1.100 lokasi, kami berharap bisa 2.000 lokasi," ucapnya.

Begitu pula dari segi vaksinator, atau petugas penyuntik vaksin. Sebelumnya di Jabar hanya 1.000 orang, tapi sekarang sudah bertambah menjadi 11 ribu orang. Dengan ini maka Jabar siap melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Ingat! Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dilakukan Jika Sudah Halal MUI

Pekan ini juga pihaknya mendorong simulasi pemberian vaksin di setiap kabupaten/kota agar setiap daerah siap memulai proses pemberian vaksin pada 14 Januari 2021 sesuai rencana pemerintah pusat.

"Kami sedang menyimulasikan, memerintahkan kepada seluruh bupati/wali kota, agar minggu ini simulasi vaksin COVID di wilayah masing-masing. (Kota) Depok sudah oleh saya, (Kota) Bogor sudah oleh Pak Presiden, Kabupaten Bekasi sudah oleh Pak Wapres, sisanya akan dilakukan oleh bupati/wali kota masing-masing," jelasnya.

Selain itu, Kang Emil mengusulkan agar mengurangi durasi pemberian vaksin terhadap masing-masing individu penerima vaksin.

Baca Juga: Sambil Menunggu Izin BPOM, 3 Juta Vaksin Covid-19 Mulai Disalurkan ke 34 Provinsi

Ia menambahkan, hal itu pun bisa mengantisipasi penumpukan atau kerumunan masyarakat jika kondisi puskesmas sempit.

"Bisa tidak jika orang tidak perlu menunggu setelah divaksin. Pulang saja, kalau ada reaksi baru kembali lagi (ke tempat vaksinasi). Itu bisa menghemat setengah waktu. Minimal hanya 30 menit per orang. Itu akan menyelesaikan penyuntikan di jam normal tanpa lembur," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler