Lebih dari 1.000 Jamaah Haji Meninggal di Arab Saudi Karena Suhu Panas Ekstrem

- 21 Juni 2024, 13:20 WIB
Lautan jemaah haji dari penjuru dunia yang tengah melaksanakan tawaf ifadah maupun tawaf wada, memadati pelataran Ka'bah, Masjidil Haram, Mekah, Kamis, 20 Juni 2024 dini hari.* -
Lautan jemaah haji dari penjuru dunia yang tengah melaksanakan tawaf ifadah maupun tawaf wada, memadati pelataran Ka'bah, Masjidil Haram, Mekah, Kamis, 20 Juni 2024 dini hari.* - /Eri Mulyani/"PR"

PRFMNEWS - Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia dalam ibadah haji 2024 telah mencapai 1.000 orang lebih lantaran cuaca di Arab Saudi sangat panas. Lebih dari setengahnya adalah jemaah haji yang tidak berizin atau tidak menggunakan visa haji.

Menurut laporan AFP, kematian baru yang dilaporkan pada Kamis, 20 Juni 2024 termasuk 58 kematian di Mesir. Dari total warga Mesir yang tewas mencapai 658 jiwa, 630 diantaranya tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi.

Sekitar 10 negara telah melaporkan 1.082 kematian selama ibadah haji tahunan. Angka-angka tersebut diperoleh melalui pernyataan resmi atau dari diplomat yang menangani respons negara mereka.

Selain itu, seorang pejabat pemerintah Arab Saudi mengonfirmasi bahwa 630 jemaah haji yang meninggal tidak berizin atau ilegal. Mayoritas mereka meninggal karena cuaca yang amat panas di Saudi, yang tembus sampai 51,8 derajat Celcius.

Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Tahun Depan Mencapai 221 Ribu Jemaah

Bulan lalu sebuah penelitian di Saudi mengatakan suhu di wilayah tersebut meningkat sebesar 0,4 C setiap dekade.

Pihak berwenang Saudi melaporkan sudah mengusir ratusan ribu jamaah haji yang tidak terdaftar dari Mekkah pada awal bulan ini. Namun tampaknya masih banyak yang berpartisipasi dalam ibadah utama yang dimulai Jumat lalu.

Kelompok ini lebih rentan terhadap panas karena, tanpa izin resmi, mereka tidak dapat mengakses ruang ber-AC yang disediakan oleh otoritas Saudi untuk 1,8 juta jamaah yang berwenang untuk mendinginkan diri setelah berjam-jam berjalan dan berdoa di luar.

"Orang-orang lelah setelah dikejar oleh pasukan keamanan sebelum hari Arafah. Mereka kelelahan," kata seorang diplomat Arab.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah