Namun, insiden ini tidak menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali penghentian kekerasan.
“Stop using force, stop violence, karena rakyat yang akan jadi korban,” kata Presiden Jokowi di Labuan Bajo, menjelang KTT ASEAN tanggal 10 Mei mendatang.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini.
Baca Juga: Demi Kurangi Kemacetan, Warga Setuju Jam Masuk Kerja di Jakarta Dibagi 2 Sesi
Senada dengan Indonesia, Singapura juga mendesak agar semua pihak menahan diri dari kekerasan dan mematuhi Lima Poin Konsensus.
“Hanya dialog konstruktif di antara semua pemangku kepentingan utama di Myanmar yang dapat memfasilitasi solusi damai untuk kepentingan rakyat Myanmar,” ujar seorang juru bicara Kemlu Singapura.***