Bom Bunuh Diri Menewaskan 59 Orang Jamaah di Masjid Pakistan

- 31 Januari 2023, 08:45 WIB
Petugas penyelamat mencari korban selamat di bawah atap yang runtuh, setelah ledakan bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan 30 Januari 2023.
Petugas penyelamat mencari korban selamat di bawah atap yang runtuh, setelah ledakan bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan 30 Januari 2023. /Fayaz Aziz/Reuters

PRFMNEWS - Sedikitnya 59 orang tewas dan 170 lainnya luka-luka ketika sebuah bom berkekuatan dahsyat meluluhlantakkan sebuah masjid yang penuh sesak di barat laut Pakistan pada Senin, 30 Januari 2023.

Menurut keterangan petugas rumah sakit, dan sebagian besar korban jiwa adalah polisi yang sedang melaksanakan shalat.

Kepala Polisi Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa kapasitas ruang utama masjid hampir 300 orang dan "hampir penuh" pada saat ledakan terjadi.

Baca Juga: Pemprov Jabar Hadirkan Rumah Singgah Bagi Pasien yang Berobat di Kota Bandung, Simak Persyaratannya

Pihak berwenang juga mengatakan 27 dari yang tewas adalah petugas polisi.

"Itu adalah bom bunuh diri," kata Kepala Polisi Peshawar, Ijaz Khan, dikutip dari Reuters, Selasa 31 Januari 2023.

Ijaz Khan mengatakan, saat kejadian aula masjid penuh dengan 400 jemaah. Selain puluhan korban tewas, 170 orang terluka.

Shahid Ali, seorang polisi yang selamat dari serangan itu, mengatakan ledakan itu terjadi beberapa detik setelah shalat dimulai.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Jabar Provinsi Toleran, Berdasarkan Data Akademis

“Saya melihat asap hitam membumbung ke langit. Saya berlari keluar untuk menyelamatkan hidup saya,” kata pria berusia 47 tahun tersebut.

“Jeritan orang-orang masih bergema di benak saya,” tambahnya. "Orang-orang berteriak minta tolong."

Masjid tersebut berada di dalam Garis Polisi Peshawar, area yang merupakan bagian dari zona merah kota tempat sejumlah instalasi penting pemerintah berada, termasuk Gedung Menteri Utama, Gedung Gubernur, dan gedung majelis provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Kamal Hyder dari Al Jazeera, melaporkan dari Islamabad, mengatakan bahwa “pembom bunuh diri [dilaporkan] duduk di barisan depan salat berjamaah di dalam masjid”.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Observatorium Bosscha Menjadi Kawasan Cagar Budaya

"Kami telah menemukan jejak-jejak bahan peledak," kata Khan.

Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban, atau TTP), awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di Twitter.

Namun, taliban lokal yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, kelompok payung Sunni dan kelompok militan sektarian, membantah bertanggung jawab.

Saksi mata tersebut mengatakan dia sedang berada di luar masjid ketika ledakan terjadi.

“Kami menerima 19 korban tewas, dan lebih dari 90 lainnya mengalami luka dari ledakan Peshawar Police Lines,” kata Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, menyebut nama daerah tersebut.

Baca Juga: Niluh Djelantik Pergoki ABG Bule Coret Tembok SD di Bali, Sempat Cekcok

“Banyak dari mereka berada dalam keadaan kritis,” kata Asim.

Menurut keterangan polisi, ada lebih banyak korban yang terkubur di bawah reruntuhan.

Rekaman dari saluran penyiaran pemerintah, PTV, memperlihatkan polisi dan para warga bergulat memindahkan reruntuhan dan mengangkut korban luka di pundak mereka.

“Sebuah bagian besar gedung runtuh dan sejumlah orang diyakini berada di bawahnya,” kata pejabat kepolisian, Sikandar Khan.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengutuk pemboman itu sebagai "serangan terhadap Pakistan". Dia menjanjikan "tindakan tegas" terhadap mereka yang berada di balik serangan itu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x