Lalu mereka meminta doa untuk Rushdie dan pewawancara Henry Reese, yang menurut polisi mengalami cedera kepala ringan selama serangan tersebut.
Motif penyerang tidak diketahui, tetapi novelis pemenang Booker Prize itu telah menjadi sasaran ekstremis Islam selama beberapa dekade, sejak pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa terhadapnya.
Diketahui, fatwa tersebut yang dikeluarkan pada tahun 1989, yang berisikan hadiah $3 juta bagi siapa saja yang membunuh Rushdie.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Utang Pajak Tak Dilunasi? Berikut Penjelasan Ditjen Pajak RI
Karena ancaman terus-menerus terhadap hidupnya, Rushdie menghabiskan beberapa dekade dengan melakukan keamanan ketat dari polisi selama 24 jam.
Sementara itu, diketahui pemerintah Iran telah berhenti mendukung fatwa tersebut, tetapi mereka tidak pernah secara resmi mencabutnya.
Dikonfirmasi pihak kepolisian sejak dilarikan ke rumah sakit, penulis Inggris kelahiran India berusia 75 tahun saat ini masih menjalani operasi.***