Network
PRFMNEWS - Pada hari Sabtu kemarin, warga sipil akan mulai dievakuasi dari kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.
Evakuasi tersebut dilakukan setelah pasukan Rusia yang berada di sekitar lokasi mengumumkan gencatan senjata untuk mengizinkan penduduknya pergi.
Mariupol, sebuah kota selatan berpenduduk sekitar 450.000 orang di Laut Azov, akan memulai evakuasi pada pukul 09.00 waktu setempat.
Balai kota mengumumkan di media sosial dalam sebuah pesan yang menambahkan, akan memungkinkan untuk meninggalkan kota dengan transportasi pribadi.
Baca Juga: Heboh Pengendara Mobil Ugal-ugalan lalu Tabrak Dagangan Ibu-ibu
"Permintaan besar untuk semua pengemudi yang meninggalkan kota, untuk berkontribusi sebanyak mungkin dalam mengevakuasi penduduk sipil, bawa orang-orang bersamamu, isi kendaraan sebanyak mungkin," kata pernyataan itu yang dikutip prfmnews.id dari laman The Moscow Times.
Pengumuman itu mengatakan evakuasi akan berlangsung selama beberapa hari, untuk memungkinkan seluruh penduduk sipil keluar dari kota.
Dalam pernyataan itu, pejabat kota mengatakan kepada penduduk yang pergi dengan kendaraan pribadi bahwa "sangat dilarang" untuk keluar jalur dari jalur evakuasi.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menulis di media sosial bahwa sekitar 200.000 orang diperkirakan akan dikeluarkan dari kota itu.
