Network
PRFMNEWS - Beberapa negara bagian diharapkan secara resmi mengikuti pemungutan suara yang digelar oleh Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang akan melakukan pemungutan suara terkait tentang krisis Ukraina dalam seminggu terakhir.
Pemungutan suara akan dilakukan oleh Majelis Umum pada akhir sesi khusus dari badan tersebut, yang diselenggarakan oleh Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Amerika ‘Usir’ Warga Rusia yang Kerja di Sekretariat PBB
"Kita harus meninggalkan ruang untuk jalur diplomatik," kata Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusseibeh, dikutip prfmnews.id dari Reuters.
"Prosedur harus tetap terbuka dan negara-negara yang abstain memiliki medium tersebut. Selain itu, Presiden Putin akan menggunakannya untuk membantu dan mendukung dengan cara apa pun yang kami bisa." katanya.
Rusia tidak dapat memveto langkah itu karena itu adalah masalah prosedural.
Baca Juga: Beredar Video Pasukan Chechnya Turunkan Bendera Ukraina lalu Diganti Bendera Rusia
Lebih dari 100 negara akan berpidato di sesi tersebut, sebelum dilakukannya pemungutan suara.
Langkah-langkah dari PBB mencerminkan apa yang pernah terjadi pada tahun 2014, setelah Rusia mencaplok wilayah Krimea Ukraina.
