Selain itu, dalam pernyataannya lain, Tedros menyinggung tentang nasionalisme serta penimbunan vaksin dan juga ketidakadilan akan vaksinasi yang penerimaannya tidak merata di setiap negara.
Baca Juga: WHO Indonesia Tegaskan Hand Sanitizer Aman Digunakan Setiap Hari
"Nasionalisme yang sempit dan penimbunan vaksin oleh beberapa negara telah merusak kesetaraan juga menciptakan kondisi ideal munculnya varian Omicron. Semakin lama ketidakadilan berlanjut, maka semakin tinggi risiko virus berkembang dengan cara yang tidak bisa dicegah dan prediksi," kata Dr. Tedros, sebagaimana dikutip prfmnews.id dari keterangan resmi WHO.
"Jika kita dapat mengakhiri ketidakadilan, kita (bisa) menghentikan pandemi," tambahnya. ***