5 Fakta Ali Banat, Miliarder Muda yang Habiskan Sisa Hidup dengan Bersedekah Hingga Meninggal saat Ramadhan

- 20 November 2021, 12:24 WIB
Ali Banat, seorang miliarder muda yang menghabiskan sisa hidupnya dengan bersedekah hingga meninggal
Ali Banat, seorang miliarder muda yang menghabiskan sisa hidupnya dengan bersedekah hingga meninggal /Youtube OnePath Network

PRFMNEWS – Sosok Ali Banat, seorang miliarder muda menghabiskan sisa hidupnya dengan bersedekah hingga meninggal dunia saat Ramadhan, bisa jadi inspirasi kita bersama.

Kisah hidup Ali Banat mencuat setelah ia divonis dokter mengidap kanker dan usianya sudah tidak lama lagi.

Perubahan besar dilakukan Ali Banat semenjak mendengar vonis tersebut, dari seorang pengusaha muda kaya raya menjadi tokoh kemanusiaan atau filantropis dunia.

Baca Juga: 5 Fakta yang Jarang Diketahui dari Bill Gates Founder Microsoft

Melansir situs The National, berikut 5 fakta miliarder muda Ali Banat yang menghabiskan sepanjang sisa hidup dengan terus bersedekah hingga ajal menjemputnya.

1. Idap Kanker dan Divonis Sisa Hidup Tinggal 7 Bulan

Ali Banat adalah seorang miliarder asal Greenacre, Sydney, Australia yang sukses sebagai pengusaha muda. Menginjak usia 30 tahun, Ali Banat disebutkan telah memiliki segalanya. Perusahaan miliknya berkembang pesat, dan ia hidup bergelimang harta.

Namun, pria yang lahir 28 November 1982 ini, harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Di usia 33 tahun, tepatnya pada 2015 lalu, Banat divonis mengidap kanker stadium 4. Dokter menyebut jika dirinya hanya punya waktu 7 bulan lagi untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Terpuji! Begini Aksi Heroik Sekumpulan Pengemudi Selamatkan Sopir Pickup yang Kejang di Tengah Jalan Tol

2. Sebut Kanker Sebagai ‘Hadiah’ Allah

Vonis dokter yang disampaikan padanya, tak membuat Banat ciut nyali dan bersedih meratapi sisa hidupnya yang sudah tak lama lagi.

Banat justru menerima dengan lapang dada dan menyebut kanker yang menggerogoti tubuhnya kala itu adalah ‘hadiah’ dari Allah.

“Saya diberikan hadiah oleh Allah berupa kanker dalam tubuh. Saya diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengubah diri saya membantu banyak orang yang membutuhkan,” kata Ali Banat dalam unggahan video berjudul “Gifted with Cancer (Hadiah berupa Kanker)” pada kanal YouTube OnePath Network, 18 November 2015.

Baca Juga: Bikin Heboh, Warganet Usulkan Yana Dibuatkan Monumen di Cadas Pangeran Berupa Patung Yana Dililit Ular Kuning

Sejak saat itulah, pria yang juga mengaku bahwa kanker yang ia derita justru membukakan matanya tentang tujuan hidup sesungguhnya di dunia.

3. Kuras Habis Harta Kekayaan untuk Kesejahteraan Kaum Miskin Afrika

Ali Banat langsung mengubah tujuan hidup, dari awalnya mengumpulkan kekayaan demi gaya hidup mewah, menjadi sosok yang dermawan.

Ia menjual perusahaannya, koleksi mobil mewah Ferrari Spider, gelang berlian, jam tangan terkenal, dan puluhan pasang kacamata hitam serta sepatu karya desainer ternama.

Banat pun lantas terbang ke Afrika Barat dengan tekad menyumbangkan seluruh hasil penjualan harta kekayaannya tersebut, untuk membantu menyejahterakan kaum miskin yang ada di ‘Benua Hitam’ itu.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Serangan Kalajengking di Mesir yang Tewaskan 3 Orang dan Ratusan Lainnya Luka

Menurut Banat, Afrika adalah salah satu negara termiskin di dunia dan ia tergerak dari pengalamannya yang begitu berkesan pernah bertemu Muslim lokal Afrika.

“Saya menjual mobil saya, saya menjual jam tangan saya, bahkan pakaian saya,” kata Banat dalam video “Gifted with Cancer”, yang direkam empat bulan setelah diagnosisnya pada tahun 2015.

“Saya membawanya ke luar negeri (Afrika) dan memberikan semuanya kepada orang-orang di sana. Alhamdulillah. Saya ingin mencoba meninggalkan dunia ini tanpa apa-apa,” ucap Banat.

“Mengemudikan sesuatu seperti ini tidak lagi terlintas dalam pikiran saya, itu bukan sesuatu yang ingin saya lakukan lagi,” katanya dalam video.

Dia menambahkan, bahwa senyum seorang anak yang telah dia bantu untuk berpakaian layak, jauh lebih berharga daripada memiliki Ferrari-nya.

Baca Juga: Selama 30 Tahun, Staf dan Pasien di Rumah Sakit di Jepang Ini Minum Pakai Air Toilet

4. Pendiri Muslim Around the World Project (MATW Project)

Selain menjual seluruh harta kekayaannya, kala itu, Ali Banat juga membuat proyek galang dana online bernama “Muslim Around the World Project” (MATW Project).

Seluruh dunia menyambut baik proyek galang dana milik Banat Kucuran donasi terus mengalir. Tak tanggung-tanggung, dari hasil galang dana itu, Banat membangun ‘kampung miskin’ di sebuah wilayah terpencil bernama Togo, Afrika Barat.

Kampung itu berisi rumah, sekolah, masjid dan fasilitas penunjang kesejahteraan hidup lainnya untuk warga di sana yang ia sebut sebagai “saudara”.

Berkat aksi kemanusiaanya itu, Ali Banat menjadi sosok filantropis terkenal di dunia. Kini, proyek yang digagas oleh Banat menjadi sebuah organisasi filantropis taraf dunia dengan nama yang sama, MATW Project.

Baca Juga: Ada-ada Aja, Istri Mau Melahirkan, Suami Malah Tidur Pulas di Ranjang Pasien Miliknya

5. Meninggal Dunia saat Ramadhan

Tak ada kata lelah terucap dari bibir Ali Banat setelah bertekad bulat ingin mengubah diri dan menghabiskan sisa hidup untuk berbagi kepada sesama. Banat mengaku harta duniawinya tidak berarti apa-apa, begitu dia mengetahui bahwa dirinya tidak akan hidup lama lagi.

Hingga akhirnya, seorang pengusaha muda yang mengubah dirinya menjadi tokoh kemanusiaan itu menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 29 Mei 2018.

Ajal menjemput Banat, bertepatan dengan bulan Ramadhan 1439 Hijriah. Waktu tersebut lebih lama dari prediksi awal dokter, yang disebut hanya 7 bulan dari setelah ia divonis.

Meski sakit, Banat masih diberi kesempatan 3 tahun untuk mempersiapkan diri sebelum berpulang untuk selamanya.

Dikabarkan, banyak kaum Muslim dunia yang turut berduka di media sosial kala itu, dan menganggap kematiannya di bulan Ramadhan sebagai hadiah dari Allah atas perbuatan baik di penghujung hidupnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah