Baca Juga: Kemenag Sebut Tidak Ada Sertifikasi Penceramah yang Ada Penceramah Bersertifikat
Berbekal penasaran, akhirnya Ully dan korban lainnya memutuskan untuk menuju Jakarta dimana diduga penipu tersebut tinggal. Ketika sampai di rumah diduga penipu, ia kaget ternyata puluhan orang sudah berkumpul di situ.
“Akhirnya tanggal 1 Agustus kita rencana untuk ke Jakarta, untuk melihat ke lokasi alamatnya dia. Ternyata disitu sudah banyak ada puluhan orang, yang memang kasusnya seperti saya. Akhirnya disitu dibuat grup, ternyata korbannya itu banyak sekali seluruh Indonesia. Ada kurang lebih 300 orang, ada yang nilainya Rp1 M, ada yang ratusan juta, ada Rp700 juta, Rp500 juta, saya kena Rp54,9 juta,” tutur Ully.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Swab Test di Kawasan Industri Ditingkatkan
Untuk menindaklanjuti kejadian ini, Ully menyebut beberapa korban lain telah melapor ke petugas kepolisian. Pasalnya, akun facebook milik terduga penipu tersebut tidak bisa diakses oleh para korban.
“Setiap orang yang meng-up (kasus penipuan ini-red) itu diblokir, kemudian komennya juga ditutup. Setelah itu dia juga coba jualan di instagram. Kita berusaha untuk lapor dulu (ke polisi-red), tapi belum ada tindak lanjut. Ada yang minggu lalu lapor, ada yang dua minggu lalu,” jelasnya.